Kamis, 20 Juni 2013

puisi puisi 2013 ( fb: uzumala malini )


Maaf yah…
Maafkanaku, jikakumencintaimu
Maafkanakujikakubermimpitentangmu
Kautelahmenjadihalterindahuntuku
Kauberartiuntukku.
          Maafjikakutakpantasuntukmu
          Maafjikatakinginkaupergidarihidupku
          Kau yang terindahuntukku
          Ku menyangimu. Hehehe
Sadarku, bodohnyadirikuselalu,
Menunggumu yang takpernahbisauntukdapat
Mencintaiaku. Oh tuhantolonglahberiaku
Cara untukdapatlupakandiadancintanya… (kerispatih)
          Takbanyak yang bisakukatakntentangmu
          Karnatakbisakuungkapdengantulisandanucap
          Hanyaterdiammenikmati rasa yang adadihatiini
          Yang tertujuhanyauntukmu. 

Falling in love
Awalnya ku tak mengerti apa yang terjadi.Merona pipi ku saat ku melihatmu..  tersipu aku saat kau melihatku. Berdetak kencang hati ku seakan semua orang bisa mendengarnya saat ku dekat denganmu..
Terpaku diriku disaat kau menyapa ku, dan tak bisa berucap, saat kau bicara padaku. Indahnya dunia saat ku bersamamu, tersenyum dan hanya tersenyum saat mengingatmu dibenakku…
Salah tingkah ku saat kau tatap aku, dengan mata indahmu. Inginku peluk dunia, dan ku hentikan waktu agar ku bisa bersamamu selalu.
Oh..Tuhan, rasa ini sungguh indah terukir dihatiku, saat kau tunjuk dia tuk buatku jatuh cinta. Ingin ku peluk erat dan tak kan pernah ku lepas saat dia ada dihapanku.
Sungguh-sungguh ku jatuh cinta padamu. Kau buat duniaku terhenti tuk  memikirkanmu, manisnya cinta ini ku rasa. Kau warnai hatiku dengan pelangi cintamu.
 Oh Tuhan… ijinkan semua initu tak berlalu dengan seiring waktu. Semoga semua kan tetap seperti ini selamanya danbersamanya....JJ

         
By. Uzumala maliniJ

Cerita hatiku
Jangan lagi siksa aku dengan caramu.
Jika ku tak ada, jangan buatku seolah aku ada.
Jika ku tak berarti jangan buatku seolah ku berarti dihidupmu.
Hatiku telah lelah dengan rasa ini, hati yang selalu merindumu.
Sadar ku, aku hanya seorang yang mengagumimu.
Jangan lagi kau buat hati ini seolah permainan,
yang bisa kau Tarik ulur.
Ku memang inginkan cinta tapi tak seperti.
Inginku pergi seperti udara,yang bisa pergi dan berlalu begitu saja
Tanpa ada bekas yang tesisa.
Haruskah ku terluka karna ketulusan yang ku rasa.
Atau haruskah ku tetap mencintaimu.
Ku tak kuasa dengan ini,
inginku berlalu tapi hatiku bertahan,tak ingin lupakan.
Saat ego dan hatiku tak sependapat, hanya diam yang ku bisa.
Ku menyerah, biarlah waktu yang menentukan,
akan seperti apa kisah cinta ini.
Dan mengertilah ku selalu disini, bersama hatiku. Untukmu. KK


By.Uzumala Malini




Kamis, 06 Juni 2013

sistem pendidikan nasional (sisdiknas)



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
          Setiap bangsa memiliki sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional masing-masing sebuah negara terletak pada kebudayaan dan nilai-nilai bangsa itu sendiri dan berkembang melalui sejarah sehingga dapat memberikan warna dalam seluruh gerak hidup suatu bangsa.
         Sistem pendidikan nasional yang diterapkan di Indonesia berdasarkan kepada kebudayaan bangsa dan berdasarkan pada pancasila , serta UUD 1945 sebagai nilai-nilai hidup bangsa Indonesia.
         Kalau kita melihat sistem pendidikan nasional yang sekarang , terutama di Negara kita ini masih sangat perlu perbaikan baik dari segi kelembagaan,program,dan pengelolaan pendidikannya, sehingga terwujudnya sistem pendidikan nasional yang lebih baik.
2.         Identifikasi masalah
A.     Apa pengertian sistem pendidikan Nasional
B.     Apa saja kekuatan pada sistem pendidikan Nasional
C.     Apa saja kelemahan pada sistem pendidikan Nasional
D.     Solusi apa sajakah yang yang bisa mengatasi kelemahan sistem Pendidikan Nasional
3.      Manfaat Dan Tujuan
         Manfaat dan tujuan dalam mempelajari tentang sistem pendidikan nasional, terutama di negara kita adalah yakni agar kita dapat mengetahui sistem pendidikan yang diterapkan pada masa sekarang..
A.     mengerti pengertian sistem pendidikan Nasional
B.     mengerti kekuatan pada sistem pendidikan Nasional
C.     mengetahui kelemahan pada sistem pendidikan Nasional
D.     mengetahui Solusi apa sajakah yang yang bisa mengatasi kelemahan sistem Pendidikan Nasional


BAB II
PEMBAHASAN
1.      pengertian Sistem Pendidikan Nasional
                Sistem pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
            Pendidikan nasional itu sendiri merupakan pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa  Indonesia yang berdasarkan pada  pancasila dan UUD 1945 untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
           Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan agar dapat berperan aktif dan positif dalam hidupnya  pada masa sekarang ataupun yang akan datang.
            Pada pasal 31 ayat (2) UUD 1945 mengamanatkan agar pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional ketentuan ini terkait dengan cita-cita mencerdaskan bangsa serta mencerdaskan bangsa serta meningkatkan kesejahteraan umum, dan dapat di perolehnya pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan tetapi manusia indonesia yang di harapkan lahir dan mampu mendorong tegak serta jayanya NKRI  belum berhasil diwujudkan bahkan pada saat ini muncul disentegrasi bangsa.1
 2.      UU SISDIKNAS Dan PERMEN
          Berdasarkan UU RI. NO. 2. Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, kelembagaan pendidikan dapat dilihat dari segi jalur pendidikan dan program serta pengelolaan pendidikan.
a.      Penyelenggaraan SISDIKNAS dilaksanakan melalui dua jalur yaitu:
1.      Jalur pendidikan sekolah
1Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung. PT Remaja Rosda Karya Off Set no 16
  
 Jalur ini bersifat formal, diatur berdasarkan ketentuan pemerintah serta bersifat nasional seperti,Pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
2.      Jalur pendidikan luar sekolah
        Jalur pendidikan ini bersifat kemasyarakatan dan tidak formal seperti, kepramukaan, berbagai kursus dan lain-lain. Pendidikan dalam keluarga juga merupakan jalur pendidikan  luar sekolah dan yang memberikan keyakinan agama, nilai moral, dan keterampilan.
b.      Program pendidikan terdiri atas
1.      pendidikan umum
             Pendidikan yang mengutamakan perluasan, pengelolaan dan keterampilan seperti, SD, SMP, SMA dan Universitas.
2.      pendidikan kejuruan
        pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu seperti, SMTK dan SMIK.
3.      Pendidikan luar biasa
        Pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik seperti, SGPLB (Sekolah guru pendidikan luar biasa)
4.      Pendidikan kedinasan
         Pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai seperti, SPK (sekolah perawat kesehatan), APDN (akademik pemerintah dalam negeri).
5.      Pendidikan keagamaan
         Pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat melaksanakan peranan yang menuntut penguasan pengetahuan khusus tentang ajaran agama seperti, Madrasah Tsanawiyah(Mts), Madrasah aliyah(MA), pendidikan guru agama negeri(PGAN), institut agama islam negeri(IAIN), institut hidu darma(IHD).          
c.       Kurikulum program pendidikan
       Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidkan Nasional adalah aspek Kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran strategis dalam dunia pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajarn untuk mencapai tujuan instutisional pada lembaga pendidkan, sehingga kurikulum memegang peran penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu/ berkualitas.2
Konsep sistem pendidikan nasional direalisir melalui kurikulum. UU RI No. 2 tahun 1989 pasal 38 ayat 1 menyatakan adanya dua aspek dalam suatu satuan pendidikan didasarkan atas  kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas suatu pendidikan yang berangkutan.
1.      Kurikulum nasional
        Tujuan pendidikan nasional dinyatakan didalam UU RI No.2 tahun 1989 pasal3, yaitu
1.      Terwujudnya bangsa yang cerdas
2.      Manusia yang utuh, beriman, dan brtaqwa terhadap Tuhan yang maha esa
3.      Berbudi pekerti luhur
4.      Terampil dan berpengetahuan
5.      Sehat jasmani dan rohani
6.      Berkeperibadian yang mantap dan mandiri
7.      Bertanggungjawab pada kemasyarakatan dan kebangsaan. Yang menjadi
       Ini berarti bahwa tujuan pendidikan nasional itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum masing-masing satuan pendidikan .
      Ayat 2 menyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis jalur dan jenjang pendidikan wajib menguat:               
2Rusman, 2011. Manajemen Kurikulum, Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada no 1
 1.  Pendidikan pancasila
 
2.  Pendidikan agama
      3.  Pndidikan kewarganegaraan
Kemudian pasal 38 ayat 2 menyatakan: kurikulum yang berlaku secara nasional ditetapkan oleh menteri, atau menteri lain, atau pimpinan lembaga pemerinah non departemen berdasarkan pelimpahan wewenang dari menteti-menteri.
2.      Kurikulum muatan lokal
        Latar belakang Negara kita menunjukkan bahwa setiap daerah di wilayah tanah air Indonesia memiliki ciri khas mengenai ada  adat istiadat, tata cara dan tata krama pergaulan, kesenian, bahasa, lisan maupun tulisan, kerajinan dan nilai-nilai kehidupan masing-masing.
         Beranjak dari kenyataan tersebut maka dalam pengembangan kurikulum sekolah, daerah perlu dilibatkan agar sekolah berkesempatan menyusun program muatan lokal yang sesuai yang dipilih dengan lingkungannya.
       Kesungguhan pemerintah dalam merealisasikan pemikiran mengenai muatan lokal tersebut yang dimulai pada seklah dasar, diwujudkan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan RI No. 0412/U/1987 Tanggal 11 Juli 1987 tenang penerapan muatan lokal sekolah dasar.
      Tujuan Negara kita melaksanakan muatan local dalam kurikulum SD dapat dilihat dari segi kepentingan nasional dan kepentingan peserta didik. Dalam hubungannya muatan lokal yaitu:
1.      Melestarikan dan megembangkn kebudayaan yang khas daerah.
2.      Mengubah nilai dan sikap masyarakat terhadap lingkungan kearah yang positif.   
d.      Pengelolaan pendidikan
Dalam pengelolaan terjadi desntralisasi namun tanggung jawab pengelolaan sistem pendidikan nasional, tetap berada di tangan mentri yang di beri tugas oleh presiden (pasal 50 ayat 1) yaitu mentri pendidkan nasional. Dalam hal ini pemerintah (pusat) menetukan kebijakan nasional dan standart Nasional pendidkan untuk menjamin mutu pendidkan nasional (pasal 50 ayat 2). Sedang pemerintah provinsi melakukan koordinasi atas penyelenggareaan pendidikan.3
B. Kekuatan pada sistem pendidikan nasional indonesia
Mengenai kekuatan dan kelebihan dari system pendidikan yang tengah dilaksanakan. Karena pada dasarnya tidak ada suatu hal yang perfect, namun tetap saja ditemukan plot/titik kekurangan dan kelemahan. Akan tetapi, setelah kita tahu akan sebuah kekurangan, maka alangkah bijaknya jika kita dapat mengganti celah tersebut menjadi lebih sempurna. Beberapa kekuatan yang dapat kami simpulkan antara lain:
a.Telah di targetkannya pembenahan dan pembentukan karakter siswa
b.Telah ditargetkan untuk penyiapan generasi yangs elalu update dengan perkembangan zaman
c.Penyiapan insan yang cerdas dan kompetitif, baik dalam kancah nasional, regional atau bahkan internasional
d.Perencanaan pemerataan system untuk seluruh warga Negara.
C. Kelemah sistem pendidikan Nasional Indonesia
Sistem pendidikan adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan.Secara konseptual, sistem pendidikan di Indonesia tlah diatur dalam undang –undang tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang ini telah diatur mengenai: dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan, hak warga negara untuk memperoleh pendidikan, satuan, jalur dan jenis pendidikan, jenjang pendidikan, peserta didik, tenaga kependidikan, sumber daya pendidikan, pengelolaan, pengawasan, ketentuan lain-lain, ketentuan pidana dan ketentuan peralihan Jika substansi yang terdapat dalam batang tubuh Undang-undang tersebut ditelaah secara seksama, tampak bahwa secara keseluruhan cukup ideal. Namun ideal ini belum tampak dalam realitas. Hal ini dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.
3. Arifin Anwar. 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Sisdiknas, Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag. no 2
Pertama, dilihat dari segi dasarnya, pendidikan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dasar ini mengandung nilai-nilai yang tidak diragukan lagi amat ideal dn luhur. Namun, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-undang dasar tersebut sekarang ini tidak lagi efektif, bahkan masyarakat enggan untuk menyebutnya. Hal ini ini antara lain disebabkan trauma masa lalu, dimana Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 ditempatkan pada doktrin politik yang hanya ditafsirkan mennurut versi dan kemauan penguasa. Hak bicara masyarakat tersumbat, dan nyaris tidak memiliki kebebasan, sampai kemudian datang gelombang reformasi yang memberikan kebebasan hampir tanpa batas kepada masyarakat untuk berbicara apa saja. Masyarakat ternyata semakin tidak beradab, yang terlihat dalam berbagai fenomena perilaku yang menyimpang dan tidak manusiawi, seperti penjarahan, penganiayaan, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain sebagainya. Masyarakat kini tengah mencari dasar pendidikan alternatif yang dapat diterima dan terasa pengaruhnya secara efektif. Dasar tersebut antara lain melalui penerapan konsep masyarakat madani. Konsep masyarakat madani sudah masuk ke dalam salah satu butir konsideran dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum. Pemantapan konsep madani dalam pendidikan lebih diperkuat pula melalui Mata Kuliah Pendidikan Kewargaan (Civic Education). Berhasilkah konsep masyarakat madani ini diterapkan sebagai dasar pendidikan Islam? Tampak belum terjawab.
Kedua, dilihat dari segi fungsinya pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Fungsi pendidikan yang demikian itu masih belum terlihat hasilnya secara aktual.Keadaan menunjukkan bahwa mutu kehidupan dan martabat manusia di Indonesia didunia internasional terpuruk. Daya saing kualitas sumber daya manusia d negara di kawasan Asia Tenggara. Demikian pula citra bangsa Indonesia di mata dunia internasional tampil dalam sosoknya sebagai bangsa yang kejam, sadis, bengis dan menakutkan.
Ketiga, dilihat dari segi tujuannya, pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memilki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Namun demikian, dalam kenyataan masih terdapat kesenjangan antara tujuan pendidikan yang diharapkan dengan realitas lulusan pendidikan. Lulusan pendidikan saat ini cenderung bersikap sekuler, materialistik, rasionalistik, hedonistik, yaitu manusia yang cerdas intelektualnya dan terampil fisiknya, namun kurang terbina mental spiritualnya, dan kurang memiliki kecerdasan emosional. Akibatnya, kini banyak sekali pelajar yang terlibat tawuran, melakukan tindakan kriminal, pencurian penodongan, penyimpangan seksual, menyalah-gunakan obat-obatan terlarang dan sebagainya.
Keempat, dilihat dari kesempatan yang diberikan, dalam Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Namun dalam kenyataan masih banyak warga negara Indonesia yang belum mengenyam pendidikan sebagai akibat dari ketidakmampuan dalam bidang ekonomi. Pendidikan saat ini, khususnya pendidikan yang bermutu hanya dapat dimonopoli oleh segelintir orang yang mampu saja. Sedangkan masyarakat pada umumnya hany mendapatkan pendidikan yang kurang menjanjikan masa depannya.
Kelima, dilihat dari segi penyelenggaraannya, pendidikan dilaksanakan melalui 2 ( dua jalur), yaitu jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Sedang pendidikan di luar sekolah tidak secara berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Namun prakteknya perhatian pemerintah selama ini hanya diberikan terhadap jalur pendidikan sekolah. Sedangkan pendidikan luar sekolah kurang diperhatikan, sehingga kurang berperan sebagaimana diharapkan.Hal ini semakin diperparah lagi adanya pengaruh global yang menerpa kehidupan keluarga yang selanjutnya merubah orintasi dan pola hidup. Yaitu pola hidup yang lebih mengutamakan material tanpa diimbangi dengan dimensi spiritual. Akhirnya rumah tangga sebagai benteng pertahanan moral dan akhlak keluarga terbawa hanyut arus global tersebut.
Keenam, dilihat dari segi tenaga pendidikan, Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa tenaga kependidikan meliputi tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, pemilik, pengawas, peneliti dan pengembangan di bidang pendidikan, pustakawan, laboran dan teknisi belajar. Tenaga pengajar adalah tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar, yang pada jenjang pendidikan dasar menengah disebut guru dan pada jenjang perguruan disebut dosen.
Secara kuantitatif dan kualitatif tenaga-tenaga kependidikan tersebut di atas, tampak belum memadai untuk keperluan berbagai lembaga pendidikan yang ada. Hal ini disebabkan karena keterbatan kemampuan pemerintahan untuk mengadakan tenaga –tenaga kependidikan tersebut. Keadaan tersebut diperparah lagi dengan tutupnya tenaga-tenaga pendidikan yang secara khusus menyelenggarakan pendidikan keguruan untuk tingkat dasar, menengah dan tinggi. Sekolah Pendidikan Keguruan(SPG), Pendidikan Guru Agama (PGA), Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) dan semacamnya kini tidak ada lagi. Akibatnya tugas mendidik dilakukan oleh tenaga pendidikan yang tidak profesional.
Ketujuh, dilihat dari segi kurikulum, Sistem Pendidikan Nasional mengatakan, bahwa kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing –masing satuan pendidikan. Kenyataannya menunjukkan masih terdapat sejumlah pengetahuan yang diberikan diperguruan tinggi yang tidak ada lagi relevansinya dengan kebutuhan masyarakat, sehingga lembaga pendidikan ikut andil memperbanyak jumlah pengangguran intelektual. Selain itu masalah dikhotomi antara ilmu agama dengan ilmu umum masih mewarnai kurikulum pendidikan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah ini perlu segera dilakukan integrasi antara ilmu agama dengan ilmu umum, Islamisai atau spiritualisasi ilmu pengetahuan umum.
D. PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI SOLUSI KELEMAHAN SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA
Islam memberi metode pendidikan yang sempurna kepada umat manusia Seperti diungkapkan di atas, bahwa sistem pendidikan Islam merupakan alternatif solusi mendasar untuk menggantikan sistem pendidikan sekuler saat ini. Bagaimanakah gambaran sistem pendidikan Islam tersebut? Berikut uraiannya secara sekilas.
1. Dasar Pendidikan Islam
Dasar sturuktur ajaran Islam, tauhid merupakan hal yang amat fundamental dan mendasari segala aspek para penganutnya, tak terkecuali pendidikan. Dalam kaitan ini seleruh pakar berpendapat bahwa dasar pendidikan Islam adalah tauhid.
2. Kurikulum Pendidikam Islam
Kurikulum Pendidikan Islam harus dirancang berdasarkan konsep tauhid dalam hubungannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan.
3. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Islam
Sejalan dengan dasar pendidikan sebagaimana tersebut diatas, maka fungsi pendidikan Islam harus berfungsi sebagai penyiapan kader-kader khalifah dalam rangka membangun kerajaan dunia yang makmur, dinamis, harmonis dan lestari sebagaimana diisyaratkan oleh Allah
Pendidikan Islam merupakan upaya sadar, terstruktur, terprogram, dan sistematis yang bertujuan untuk membentuk manusia yang berkarakter (khas) islami. Antara lain:
a) Membentuk kepribadian Islam (syakhshiyyah Islamiyyah)
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?" (Fushshilat:33)
Ini sebetulnya merupakan konsekuensi keimanan seorang Muslim. Intinya, seorang Muslim harus memiliki dua aspek yang fundamental, yaitu pola pikir ('aqliyyah) dan pola jiwa (nafsiyyah) yang berpijak pada akidah Islam.
Ada tiga langkah metode pembentukan pengembangan Islam, yaitu:
1) Menanamkan aqidah Islam dengan metode yang menggungat akal, menggetarkan jiwa dan menyentuh perasaan.
2) Mendorong untuk senantiasa menegakkan bangunan cara berpikir dan perilakunya di atas aqidah dan syariah Islam yang telah menghujam kuat dalam hatinya.
3) Mengembangkankepribadian dengan cara sungguh-sungguh mengisi pikiran dengan tsaqofah Islamiyyah dan mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupannya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT.
b) Menguasai Tsaqofah Islam (ilmu-ilmu yang dikembangkan berdasarkan aqidah Islam)
Islam telah mewajibkan setiap Muslim untuk menuntut ilmu. Berdasarkan takaran kewajibannya, menurut al-Ghazali, ilmu dibagi dalam dua kategori, yaitu:
1) Ilmu yang termasuk fardhu 'ain (kewajiban individual), artinya wajib dipelajari setiap Muslim, yaitu tsaqâfah Islam yang terdiri dari konsepsi, ide, dan hukum-hukum Islam; bahasa Arab; sirah Nabi saw., Ulumul Quran, Tahfizh al-Quran, ulumul hadis, ushul fikih, dll.
2) Ilmu yang dikategorikan fadhu kifayah (kewajiban kolektif); biasanya ilmu-ilmu yang mencakup sains dan teknologi serta ilmu terapan-keterampilan, seperti biologi, fisika, kedokteran, pertanian, teknik, dll.
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Azzumar:9)
c) Menguasai ilmu kehidupan (sains teknologi dan keahlian)
Menguasai ilmu kehidupan (iptek) diperlukan agar umat Islam mampu mencapai kemajuan material sehingga dapat menjalankan misi sebagai khalifah Allah SWT dengan baik di muka bumi ini.
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(AlQashash:77)
Rasulullah pernah memerintahkan Asy-syifa binti Abdullah agar mengajarkan kepada Hafshah Ummu Mukminin tentang menulis dan pengobatan dengan doa dan jampi. Beliau juga pernah menganjurkan kaum muslimah agar mempelajari ilmu menulis dan merawat orang sakit (pengobatan)
4. Sifat dan syarat seorang pendidik
Ada beberapa sifat dan syarat seorang pendidik diantaranya:
a. Setiap pendidik harus memiliki sifat rabbani. Artinya, kita harus mengaitkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Agung melalui ketaatan kita kepada syariat-Nya serta melalui pemahan kita akan sifat-sifat-Nya.
b. Seorang guru hendaknya menyempurnakan sifat rabaniahnya dengan keikhlasan. Artinya, aktivitas sebagai pendidik bukan semata-mata untuk menambah wawasan keilmuannya, lebih jauh dari itu harus ditujukan dengan keridhaan Allah serta mewujudkan kebenaran.
c. Ketka menyampaikan ilmunya kepada anak didik, seorang pendidik harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang dia ajarkan dalam kehidupan pribadinya.
d. Seorang guru harus senantiasa meingkatkan wawasan, pengetahuan, dan kajiannya.
e. Seorang pendidik hendaknya mengajarkan ilmunya dengan sabar.
f. Seorang pendidik harus cerdik dan terampil dalam menciptakan metode pengajaran yang variatif serta sesuai dengan situasi dan materi pelajaran.
g. Seorang guru harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai proposinya sehingga dia mampu mengontrol dan menguasai siswa.
h. Seorang guru dituntut untuk memahami psikologi anak, psikologi perkembangan, dan psikologi pendidikan
i. Seorang guru dituntut untuk peka terhadap fenomena kehidupan                                                                                                                                                                                                        


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
      Pendidikan nasional indonesia memiliki ciri khas sehingga berbeda dengan sistem pendidikan nasional bangsa lain. Kekhasan ciri sistem pendidikan nasional Indonesia tersebut tampak pada landasan , dasar penyelenggaraan, dan perkembangannya.
       Landasan dan dasarnya menjiwai sistem pendidikan Sedangkan pola penyelenggaraan dan perkembangannya member corak. Penyelenggaraannya terwujud pada: jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Karena pendidikan berfungsi menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan, sedangkan pembangunan sendiri mengalami perkembangan maka sistem pendidikan nasional juga selalu berkembang.
         Tujuan kurikulum nasional adalah mewujudkan manusia yang cerdas, manusia yang utuh, beriman, bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, terampil danberpengetahuan, sehat jasmani dan rohani, dan berkepribadian yang mantap,mandiri, bertangug jawab pada masyarakat dan bangsa.
Sistem pendidikan yang telah berlangsung saat ini  masih cenderung mengeksploitasi peserta didik, indikator yang digunakanpun cenderung menggunakan indikator kepintaran, sehingga secara secara nilai dirapot maupun izasa tidak serta merta menunjukkan peserta didik akan mampu bersaing maupun bertahan di tegah gencarnya industrialisasi yang berlangsung saat ini.
Nah bagaimana sistem pendidikan di Indonesia menciptakan anak bangsa yang memiliki sensitifitas terhadap lingkungan hidup yang krisis sumber – sumber kehidupan, serta mendorong terjadinya sebuah kebersamaan dalam keadilan hak. Sistem pendidikan harus lebih ditunjukan agar terjadi keseimbangan terhadap ketersediaan sumber daya alam serta kepentingan – kepentingan ekonomi dengan tidak meninggalkan sistem sosial dan budaya yang telah dimiliki oleh bangsa indonesia.
Sistem pendidikan yang seharusnya berjalan, Pada dasarnya sebuah sIstem pendidikan dibuat untuk mempermudah pendidikan itu sendiri,Tapi kenyataannya sekarang sistem yang ada saat ini terkesan ada indikasi sedikit mempersulit keadan.
Indikasi itu muncul bukan hanya karena system pendidikan yang ada saat ini tidak baik,melainkan oknum-oknum yang menjalankan system tersebut yang kualitasnya belum merata dan sama baiknya.
Jadi seharusnya sistem pendidikan di Indonesia itu:Sistem yang bersifat objektif dalam baerbagai aspek(dalam hal ini adalah sitem pendidikan di Indonesia).Kemudian setelah system itu dibuat secara objektif, Orang-orang  yang menjalankan system itu haruslah berkualitas Sehingga terciptalah sebuah system yang berjalan dengan baik .
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Anwar. 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Sisdiknas, Jakarta: Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag.
       Depdikbud. 1987. Petunjuk penerapan muatan lokal kurikulum sekolah dasar. Jakarta: depdikbud.
Rusman, 2011. Manajemen Kurikulum, Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung. PT Remaja Rosda Karya Off Set
          Sudjana, Nana. 1980. Pendidikan dan pengembangan kurikulum di sekolah. Bandung: Sinar Baru.
          Santosi, Slamet Imam. 1992. ”Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pelaksanaannya.” Laporan Komosi PembaruanPendidikan Nasional,1980. Jakarta :Depdikbud. 
 Wahyudin, Dinn. 2007. Pegantar Pendidikan. Jakara : Universitas Terbuka.

contoh desain pembelajaran dick & carey



Nama              : Mas’udah
NIM                : 2010 440 11257
Semester        : VI B

SMP/MTs
:
MTs  Wahid Hasyim
Mata Pelajaran
:
Aqidah Akhlaq
Kelas/Semester
:
VII / 2
Alokasi Waktu
:
40 menit pelajaran (1 x pertemuan)

A.    Standar Kompetensi
7. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT.
B.     Kompetensi Dasar
7.1    Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
C.     Tujuan pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitabAllah, Menyebutkan nama-nama kitab Allah yang wajib kita ketahui, sertahikmah mengimaninya.
D.    Indikator Hasil Belajar
  1. Menjelaskan iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
  2. Menyebutkan nama-nama kitab Allah yang di turunkan kepada utusan-utusanNya.
  3. membedakan antara kitab dan suhuf.
  4. Mengambil hikmah dan fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
  5. memiliki sikap dan perilaku sebagai orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah yang di turunkan pada utusanNya.
E.      Tujuan Kinerja
Mengimani adanya kitab-kitab Allah yang di turunkan kepada utusanNya

F.      Materi Pembelajaran
1.      Pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
          Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.
            Kitab menurut bahasa artinya tulisan, karya tulis atau nama bagi sesuatu yang di tulis yang mempunyai makna. Kitab menurut istilah kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
          Kitab-kitab Allah yang di berikan kepada nabi dan rosul jumlahnya banyak. Namun kita di wajibkan untuk mengetahui empat buah kitab Allah yaitu:
a)      Kitab Taurat Yang di turunkan kepada nabi Musa AS.
b)      Kitab Zabur yang di turunkan kepada nabi Daud AS.
c)      Kitab Injil yang di turunkan kpada nabi Isa AS.
d)      Kitab Alqur’an di turunkan kepada nabi Muhammad SAW.
2.      Suhuf
         Suhuf" ialah kalam-kalam Allah 'Azza Wa Jalla yang diwahyukannya kepada nabi-nabi dan rasul-rasulNya yang tidak dikumpul, dan tidak tidak dijadikan sebuah kitab yang khas, hanya merupakan beberapa lembaran

3.      Pengertian hikmah dan fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
a)      Kitab-kitab Allah di turunkan untuk mengatur kehidupan manusia sehingga bahagia di dunia dan di akhirat.
b)      Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap.
c)      Kitab sebagai petunjuk umat manusia.
Artinya: (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (Al.imran 138)
G.    Metode  Pembelajaran                                                            
1.      Ceramah
2.      diskusi
3.      Strategi true or fals (benar atau salah)
H.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran     
1.      Pendahuluan
-          Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmalah dan berdoa.
-          Melakukan apersepsi dengan meminta salah seorang siswa untuk menjelaskan iman kepada kitab-kitab Allah secara singkat!
-          Motivasi:
-          Peserta didik diminta untuk berpikir sejenak tentang iman kepada kitab-kitab Allah, lalu ditanya: “Apakah Kalian mengerti maksud dari iman kepada kitab Allah?”
-          Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2.      Kegiatan inti
-       Menjelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah.
-       Menjelaskan kitab-kitab yang wajib kita ketahui.
-       Menjelaskan hikmah dan fungsi beriman kepada Allah.
-       Memberikan selembar kertas pernyataan pada siswa.
-       Siswa di minta untuk mengidentifikasi pernyataan itu benar atau salah.
-       Siswa di minta untuk membacakan pernyataan itu lalu menjawab.
-       Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan.
-       Memberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk menjawab pertanyaan yang diajukan siswa.
3.      Penutup
-          Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pelajaran
-          Penilaian singkat
-          Refleksi: Peserta didik diajak untuk berpikir dan merenungkan arti pentingnya iman kepada kitab Allah.
-          Guru menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan berikutnya mempelajari tentang kitab Alqur’an
-          Memberi tugas siswa untuk menuliskan beberapa dalil aqli tentang iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
-          Berdoa untuk mengakhiri pelajaran.
I.       Sumber dan Media Pembelajaran
1.      Buku-buku tentang iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
Ali , Muhammad Daut, Pendidikan Agama Islam, jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998.
Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama, PUSTAKA Bandung, cet.1 th.1989
2.      Buku Ajar (Paket) Aqidah akhlaq  untuk MTs Kelas VII.
Kasman, chaeronah, FATTAH (Aqidah akhlaq) VII/1 ,CV Al Fath Jaten permai Karang anyar
J.       Penilaian
Indikator Penilaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Contoh Butir Soal
·                      Menjelaskan iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
·Menyebutkan nama-nama kitab Allah yang di turunkan kepada utusan-utusanNya.
·membedakan antara kitab dan suhuf.
·Mengambil hikmah dan fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
·memiliki sikap dan perilaku sebagai orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah yang di turunkan pada utusanNya.

Tes  lisan












Tes tulis
soal benar atau salah











soal pilihan ganda
1.      Jelaskan pengertian iman kepada kitab-kitab Allah!
2.      apa perbedaan kitab dan suhuf
3.      Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Benar/salah
4.      Kitab-kitab Allah yang wajib kita ketahui ada 4. Benar/salah
5.      Taurat di turunkan kepada .....
a)      Nabi Muhammad
b)      Nabi Isa
c)      Nabi Musa
d)      Mabi Daud

                                                                                         

lampiran true or fals


Iman kepada kitab-kitab Alah itu rukun iman yang ke 2.

Benar / salah

Kitab-kitab Allah yang wajib kita ketahui ada 4.

Benar / salah

Kitab injil di turunkan pada nabi daud.

Benar / salah

Kitab menurut bahasa artinya tulisan.

Benar / salah

Kitab-kitab Allah di turunkan melalui isyarah di balik tabir, utusan Allah, melalui wahyu.

Benar / Salah

Kitab-kitab Allah di turunkan utuk memberikan petunjuk pada umat manusia.

Benar / salah

Kitab menurut istilah kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.

Benar/ salah


Kitab itu tidak bermanfaat.

Benar/ salah