Selasa, 18 November 2014

PERBEDAAN INDONESIA (SUNNI) DENGAN IRAN (SYI’AH) DILIHAT DARI SEGI SOSIAL POLITIK




PERBEDAAN INDONESIA (SUNNI) DENGAN IRAN (SYI’AH) DILIHAT DARI SEGI SOSIAL POLITIK
Oleh: Ni’matur Rosyifah

Perbedaan sistem politik antara negara satu dengan negara lain, merupakan hal yang wajar dan alami, karena setiap negara memiliki pengalaman sejarah yang berbeda-beda. Setiap negara memiliki ciri-ciri khusus, baik dari segi ideologi, sistem politik, karakter kehidupan sosial, corak kebudayaan, lingkungan alam yang tidak sama dengan bangsa-bangsa lain.

 Sejarah perjuangan suatu bangsa dan perkembangan politiknya ikut berperan dalam menentukan sistem politik yang dilandasi oleh ideologi, kepribadian bangsa, serta kondisi ekonomi, sosial, dan budaya dari negara yang bersangkutan.

Perbedaan sistem politik antara negara satu dengan negara lain, merupakan hal yang wajar dan alami.perbedaan Indonesia (sunni) dengan iran(syi’ah) yaitu:

***
Dalam sistem pemerintahan Republik Islam Menurut Daniel S. Lev, yang paling menentukan dalam proses hukum adalah konsepsi dan struktur kekuasaan politik. Yaitu bahwa hukum sedikit banyak selalu merupakan alat politik, dan bahwa tempat hukum dalam negara, tergangtung pada keseimbangan politik, defenisi kekuasaan, evolusi idiologi politik, ekonomi, sosial, dan seterusnya.
adanya suatu ruang yang absah bagi masuknya suatu proses politik melalui wadah institusi politik untuk terbentuknya suatu produk hukum. Sehubungan dengan itu, ada dua kata kunci yang akan diteliti lebih jauh tentang pengaruh kekuasaan dalam hukum yakni mencakup kata “process” dan kata “institutions,” dalam mewujudkan suatu peraturan perundang-undangan sebagai produk politik.
Iran sejak jatuhnya dinasti Syah Iran, sebagai kepala negara adalah Imam kedua belas yang diwakili oleh Fakih atau Dewan Faqih (Dewan Keimanan). Kepala pemerintahan dipegang oleh seorang presiden yang walaupun diangkat oleh rakyat, tetapi diangkat, dilantik, dan diberhentikan oleh Faqih atau Dewan Faqih. Penentuan seseorang untuk menjadi Faqih dan Ayatullah adalah berdasarkan kemampuan yang bersangkutan mengenai Al-Quran.
Ketua kabinet dipegang oleh perdana menteri yang dipilih, diangkat, da diberhentikan oleh presiden setelah mendapat persetujuan dari badan legislative (Dewa Pertimbangan Nasional Iran). Kabinet bertanggung jawab kepada Dewan Pertimbangan Nasional Iran. Badan legislatif ini selain membuat undang-undang juga bertugas mengawasi badan eksekutif. Dalam membuat undang-undang harus  disesuaikan dengan Al-quran dan Al Hadis.
Di samping  itu, dikenal pula-Dewan pelindung konstitusi yang disebut Dewan Perwalian (Syura  ne Gahden) yang bertugas mengawasi agar undang-undang yang dibuat oleh Dewan Pertimbangan Nasional Iran tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan konstitusi Iran. Anggota-anggota Dewan Perwalian terdiri dari para pakar sebagai berikut :
1)      Para anggota yang diambil dari ahli hukum Islam yang terkenal saleh dalam beribadah menjalankan syariat Islam, dan ditunjuk oleh Dewan Keimanan.
2)      Para anggota yang diambil dari para ahli hukum dari berbagai cabang ilmu hukum , yang terdiri dari hakim-hakim Islam. Merekajuga mendapat ijin dari Mahkamah Agung Iran beserta pengesahan dari Dewar Pertimbangan Nasional Iran.





BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang masalah
Asia Tengah telah lama menjadi wilayah perdagangan antara Tiongkok dan masyarakat Barat, dengan Jalur Sutra melewati wilayah ini dan menjamurnya banyak kerajaan di sini.
Pada lima abad terakhir, kebanyakan wilayah ini perlahan-lahan dijajah oleh Kekaisaran Rusia dan Kerajaan Tiongkok, sedangkan Britania Raya menduduki India di bagian selatan Asia Tengah.
Orang pertama dikenal memiliki diduduki Asia Tengah adalah Iran perantau yang tiba dari padang rumput utara yang sekarang Uzbekistan kira pada milenium pertama SM Pada saat ini, kota-kota seperti Bukhoro (Bukhara) dan Samarkand (Samarkand) mulai muncul sebagai pusat pemerintahan dan budaya. Dengan abad kelima SM, negara-negara Bactrian, Soghdian, dan Tokharian mendominasi wilayah tersebut. Seperti Cina mulai mengembangkan perdagangan sutra dengan Barat, kota-kota Iran mengambil keuntungan dari perdagangan ini dengan menjadi pusat perdagangan.
Menggunakan jaringan luas kota dan permukiman di provinsi Mawannahr (nama yang diberikan wilayah tersebut setelah kemenangan Islam) di Uzbekistan dan lebih jauh ke timur pada yang sekarang Cina Xinjiang Uygur Autonomous Region, perantara Soghdian menjadi terkaya dari pedagang Iran. Karena perdagangan diatas dia di kenal dengan Silk Route, Bukhoro dan Samarqand akhirnya menjadi kota yang sangat kaya, dan pada waktu Mawannahr adalah salah satu provinsi Persia yang paling berpengaruh dan kuat dari jaman dahulu. Agama dominan sampai abad ke-6 di wilayah itu Zoroastrianisme, tapi agama Buddha, dan Kristen juga menarik sejumlah besar pengikut.
Kekayaan Mawannahr adalah magnet konstan untuk invasi dari stepa utara dan dari Cina. Perang intraregional yang banyak terjadi Soghdian dan negara-negara lain di Mawannahr, dan Persia dan orang China di dalam peperangan abadi di wilayah tersebut. Alexander Agung menaklukkan wilayah itu dalam 328 SM, membawanya secara singkat di bawah kendali Kekaisaran Macedonia nya.

B.     Rumusan masalah
·         Bagaimana sejarah perkembangan islam di asia tengah
·         Negara-negara islam di asia tengah

C.       Tujuan
·         Mahasiswa dapat mengetahui sejarah perkembangan islam di asia tengah
·         Mahasiswa dapat mengetahui bangsa-bangsa islam di asia tengah



BAB II
PEMBAHASAN
A.     PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGAH
Pembukaan Asia Tengah dan pelaksanaan Islam selesai pada abad kedelapan, dan dibawa ke wilayah keyakinan baru dan budaya yang sampai sekarang terus menjadi dominan. Kaum Muslim pertama kali memasuki Mawannahr di tengah abad ketujuh melalui serangan selama penaklukan mereka dari Persia. Para Soghdians dan rakyat Iran lainnya di Asia Tengah tidak dapat mempertahankan tanah mereka melawan Khilafah karena perpecahan internal dan kurangnya kepemimpinan adat yang kuat. Kaum Muslim, di sisi lain, dipimpin oleh seorang jenderal brilian, Qutaybah bin Muslim, dan sangat termotivasi oleh keinginan untuk menyebarkan ideologi Islam. Karena faktor ini, dan kekuatan aqidah Islam dan sifat Syariah, populasi Mawannahr dengan mudah dibebaskan.
Cara hidup yang baru yang dibawa oleh umat Islam tersebar di seluruh wilayah. Budaya asli digantikan pada abad berikutnya sebagai Islam dibentuk orang-orang menjadi umat tunggal - umat Islam. Namun nasib Asia Tengah sebagai daerah Islam tegas didirikan oleh (Khalifah Abu'l-Abbas) kemenangan Khilafah atas tentara Cina pada tahun 750 dalam pertempuran di Sungai Talas. Di bawah pemerintahan Islam, Asia Tengah merupakan pusat penting kebudayaan dan perdagangan selama berabad-abad. Bahasa pemerintah, sastra, dan perdagangan, awalnya Persia menjadi bahasa Arab (namun sebagai kekhalifahan Abbasiyah mulai melemah dan Arab menjadi terabaikan, bahasa Persia mulai mendapatkan kembali unggulan perannya di wilayah tersebut sebagai bahasa sastra dan pemerintah) . Mawannahr terus menjadi pemain politik yang penting dalam urusan regional. Selama puncak Kekhalifahan Abbasiyah di kedelapan dan abad kesembilan, Asia Tengah dan Mawannahr mengalami usia yang benar-benar emas. Bukhoro menjadi salah satu pusat terkemuka pembelajaran, budaya, dan seni di dunia Muslim, kemegahan menyaingi pusat kebudayaan kontemporer seperti Baghdad, Kairo, dan Cordoba. Beberapa sejarawan terbesar, ilmuwan, dan ahli geografi dalam sejarah kebudayaan Islam adalah penduduk asli dari daerah, dan salah satu salinan dari Noble Quran aslinya dibuat pada masa Khalifah Utsman disimpan di Tashkent.
Situasi spiritual dan politik baru Islam di Asia Tengah menetapkan kemajuan teknologi dan budaya baru. Ini menandai produksi kertas Samarkand (sejak abad ke-8 di bawah pengaruh Cina rakyat Samarkand belajar untuk memproduksi kertas dari kain), yang menggantikan papirus dan perkamen di negara-negara Islam pada akhir abad ke-10. Selanjutnya para ilmuwan yang adalah warga negara dari Khilafah seperti al-Khorezmi, Beruni, Farabi, Abu Ali ibn Sino (Avicenna) membawa ketenaran ke daerah di seluruh dunia, menghasilkan rasa hormat di seluruh dunia, dan prestasi ilmiah zaman ini membuat dampak yang besar pada ilmu pengetahuan Eropa (itu sudah cukup untuk menyebutkan tabel astronomi dari para astronom Samarkand dari Ulughbek observatorium). Selama era relatif damai kekuasaan Islam, budaya dan seni berkembang di Asia Tengah. Jizyah diberlakukan bagi semua orang yang menolak untuk menerima Islam dan sejarawan Yahudi Benjamin dari Tudela dicatat selama perjalanannya di 1170 keberadaan komunitas Yahudi berjumlah 50.000 di Samarkand di dekatnya.
B. NEGARA-NEGARA ISLAM DI ASIA TENGAH
1.MONGOLIA
Ada beberapa versi mengenai asal usul bangsa Mongol, dalam buku Ensiklopedi Islam disebutkan Mongol adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang datang dari arah utara menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri sebagai “putra srigala berbulu hijau” dan sebagai “rusa tak bertanduk”, dan kehidupan mereka ibarat kehidupan binatang[4]. Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar.

Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik di antara sesama mereka maupun dengan hangsa Turki dan China yang menjadi tetangga mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama Syamaniah (Syamanism), menyembah bintang-bintang, dan sujud kepada matahari yang sedang terbit.

Runtuhnya bangsa mongol
Ratusan ribu mayat tanpa kepala berserakan dan tumpang tindih memenuhi jalan-jalan, parit-parit dan lapangan-lapangan. Di sekitarnya bangunan-bangunan megah dan indah banyak yang tinggal puing-puing dan rerontokan. Asap masih mengepul dari bangunan-bangunan yang dibakar. Tentara dari pangkat rendah sampai tinggi sibuk memenggal kepala ribuan manusia dan kemudian memisahkan kepala yang terpisah dari tubuhnya itu menurut kelompok: kepala wanita, anak-anak, orang tua, dipisahkan satu dari yang lain. Sungai Dajlah atau Tigris berubah menjadi hitam disebabkan tinta ribuan manuskrip yang dilempar ke dalamnya. Perpustakaan, rumah sakit, mesjid, madrasah, tempat pemandian dan rumah para bangsawan, toko dan rumah makan –semuanya dihancurkan.

Demikianlah, kota yang selama beberapa abad menjadi pusat terbesar peradaban Islam itupun musnah dalam sekejap mata. Setelah puas, pasukan penakluk itupun bersiap-siap pergi tanpa penyesalan sedikitpun. Mereka kini hanya sibuk mengumpulkan barang-barang jarahan yang berharga: timbunan perhiasan yang tak ternilai harganya, berkilo-kilo batangan emas dan uang dinar, batu permata, intan berlian – semua dimasukkan ke dalam ratusan karung dan kemudian diangkut dalam iringan gerobak dan kereta yang sangat panjang.

Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan tersebut.

Di antara catatan sejarah mengenai kebiadaban orang-orang Mongol ialah catatan sejarawan terkemuka Ibnu ‘Athir (w. 1231 M) dan ahli Geografi Yaqut al-Hamawi (w.1229 ). Menurut mereka, tokoh-tokoh muslim terkemuka, amir, panglima perang, tabib, ulama, budayawan, ilmuan, cendekiawan, ahli ekonomi dan politik, serta saudagar kaya – tewas dalam keadaan mengenaskan. Kepala mereka dipenggal, dipisahkan dari badan, karena khawatir ada yang masih hidup dan berpura-pura mati.
Latar Belakang Penyerbuan ke Wilayah Muslim
Pada tahun 1255, Hulagu dikirim oleh saudaranya Mongke, The Great Khan (1251-1258) untuk menaklukan wilayah yang dikuasai kaum muslimin di Timur Tengah, dan memerintahkan kepadanya agar tidak menghancurkan setiap daerah yang menyerah tetapi sebaliknya membumihanguskan setiap daerah yang memberikan perlawanan.

Hulagu merencanakan akan menaklukkan wilayah muslim
Lurs (di daerah Iran), kemudian menumpas sekte Hashashin, menaklukkan kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, menaklukkan kekhalifahan Ayyubi di Syria dan terakhir menundukkan kekhalifahan Mameluk di Mesir.

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan wilayah muslim dan kejam setiap kali dia berhasil menguasainya, yaitu : Ibu Hulagu, istri dan sahabat dekatnya,
Kitbuqa termasuk kristen fanatik yang memendam kebencian mendalam terhadap orang Islam. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika persia ditaklukan oleh pasukan muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Kekaisaran Mongol Pasca Jengis khan dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Islam
Pada saat kondisi fisiknya mulai lemah, Jengis khan membagi wilayah kekuasaannya menjadi empat bagian kepada empat orang putranya, yaitu Juchi, Chagathai, Ogotai, dan Tuli. Dari keempat orang itu, muncul dinasti-dinasti yang secara langsung berpengaruh dalam memberikan warna dalam perkembangan Islam di semenjung Mongolia. Diantara dinasti-dinasti tersebut ialah Dinasti Chaghatai, Dinasti Golden Horde>, dan Dinasti Ilkhan.
2. RRC
RRC ialah negara terbesar ke-4 di dunia dan dan mencakup daratan yang luas. Di timur, bersama dengan pantai Laut Kuning dan Laut Cina Timur, ditemukan luas dan padat yang ditempati lapangan tanah baru; pesisir Laut Cina Selatan lebih bergunung-gunung dan Cina bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang lebih rendah. Di bagian tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama Cina, Huang He dan Chang Jiang. Sungai-sungai utama lainnya ialah Xi Jiang, Mekong, Brahmaputra dan Amur.

Ke barat, jajaran gunung yang utama, khususnya Himalaya dengan titik tertinggi di Cina Gunung Everest, dan ciri-ciri plato tinggi di antara bentang daratan yang lebih kering dari gurun seperti Takla-Makan dan Gurun Gobi. Sebab kemarau panjang dan barangkali pertanian yang rendah membuat badai debu telah menjadi biasa dalam musim semi di Cina. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Cina, Gurun Gobi telah dikembangkan dan merupakan sumber utama badai debu yang mempengaruhi Cina dan bagian Asia Timur Laut lainnya seperti Korea dan Jepang. Pasir dari kawasan utara telah dilaporkan sampai ke pantai barat Amerika Serikat. Pengurusan air sungai (seperti penbuangan sisa tinja, pencemaran oleh kilang, dan ekstraksi air untuk irigasi dan minuman) dan penyusutan tanah bukit telah mengakibatkan dampak buruk pada negara lain.

Islam di Cina memiliki sejarah yang kaya. Cina memiliki beberapa tertua sejarah Islam , dating kembali sebagai awal 650 , Sa `ad bin Abi Waqqas , dikirim sebagai duta resmi untuk Kaisar Gaozong selama khalifah Utsman s ' era. Sepanjang sejarah Islam di Cina , Cina Muslim telah mempengaruhi jalannya sejarah Cina .
Spoiler for Islam di Negara China:
Menurut 'tradisional legendaris account Cina Muslim, Islam pertama kali dibawa ke Cina oleh kedutaan dikirim oleh Usman , yang ketiga Khalifah , di 651, kurang dari dua puluh tahun setelah kematian nabi Muhammad (SAW). kedutaan tersebut dipimpin oleh Sa `d bin Abi Waqqas , paman ibu dari nabi sendiri. Kaisar Gaozong , para Tang kaisar yang menerima utusan kemudian memerintahkan pembangunan masjid Memorial di Canton , masjid pertama di negara tersebut, di memori nabi.
Puhaddin Mausoleum complex in Yangzhou Puhaddin Makam kompleks di Yangzhou

Sementara sejarawan modern mengatakan bahwa tidak ada bukti untuk Waqqas sendiri pernah datang ke Cina, mereka percaya bahwa Islam diplomat dan pedagang datang ke Tiongkok dalam beberapa dekade dari awal Muslim Era . Tang Dinasti kosmopolitan The budaya, dengan kontak intensif dengan Asia Tengah dan masyarakat yang signifikan dari (awalnya non-Muslim) Pusat dan Barat penduduk di kota-kota Asia pedagang Cina, yang membantu pengenalan Islam. yang besar pertama Muslim permukiman di Cina terdiri dari Arab dan Persia pedagang.
Hari ini i-dus.com bertemakan tentang"Mengintip ISLAM di Negara China. Selama Tang dan terutama Song era, relatif mapan, meskipun agak terpisah, masyarakat Muslim pedagang ada di kota-kota pelabuhan Guangzhou , Quanzhou , dan Hangzhou di tenggara pesisir China, serta interior pusat seperti Chang'an , Kaifeng , dan Yangzhou .
Spoiler for Islam di Negara China:
Istilah Hui berasal dari bahasa Mandarin kata "Huihui," istilah yang pertama kali digunakan dalam Dinasti Yuan untuk menggambarkan Asia Tengah , Persia dan penduduk Arab di China.

Pada masa Dinasti Song , umat Islam telah datang untuk memainkan peran utama dalam impor / ekspor industri. Kantor Dirjen Pengiriman secara konsisten dipegang oleh seorang Muslim selama periode ini. Dalam 1070, Kaisar Song Shenzong mengundang 5.300 pria Muslim dari Bukhara , untuk menetap di Cina dalam rangka untuk menciptakan zona penyangga antara Cina dan Liao kerajaan di timur laut. Mereka dipimpin Pangeran Amir Sayyid "Jadi-fei-er" (nama Cina) yang terkenal sebagai yang disebut " ayah "masyarakat Muslim di Cina. Sebelum dia Islam yang ditunjuk oleh Tang dan Song Cina sebagai fa Dashi ("hukum orang Arab"). Dia nama menjadi Huihui Jiao ("Agama dari Huihui").
3. AFGANISTAN
Afganistan adalah negara Republik di Asia Tengah. Pada tahun 1991, Afganistan berpenduduk 16.922.000 dan 99 % beragama Islam. Bahasa tresminya adalah Pushu, ibukotanya Kabul dan mata uangnya Afgani.
Agama Islam masuk ke Afganistan, yaiti sejak masuknya Asim bin Umar Affamini pada masuk Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hamnbatan-hambnatan, dengan bukti penduduk Afganistna 99 % beragama Islam.
Agama Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka dan apabila hal ini terusik, maka mereka akan marah dan terus berjuang untuk mempertahankannya seperti yang kita lihat dalam perjuangan gerliyawan muslim mujahidin menentang pemerintah yang prokomunis. Terjadinya perang saudara di Afganistan disebabkan masuknya pengaruh Amerika dan Uni sofyet (komunis) ke Afganistan.
Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika Serikat da Uni Sofyet berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) sebagai perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam menilai bahwa pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam. Kemudian umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi Perjuangan Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” kemudian pada tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan Burhanudin Rabbani.
Uni Sofyet semakin marah melhat perkembangan Islam itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni Sofyet, Muhammad Daud menggantikan Zair. Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan diganti oelh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu,para ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki dan mewajibkan perang jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan mujahidin Afganistan. Kemudian pada tahun 1970 Uni Sofyet memasuki Afganistan dengan membawa presiden bonekanya, Babrak Kamal. Perbuatan itu mendapat kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke Pakistan. Perjuangan mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” denagn tujuan menegakkan kalimat Allah SWT. Memerdekakan negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdul Rabbani Rasul Saiyat.
Pada tahun 1987 peperangan memuncak, dengan bantuan senjata dari Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan Uni Sofyet menderita kerugian besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Sofyet menarik seluruh tentaranya dari Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawn pemerintah Najibullah (sejak 1987), karena para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut adalah kafir dan mati dalam peperangan melawan rezim adalah mati syahid. Ulama-ulama terkenal yang lahir di Afganistan, Ibnu Hibban Al-Basti (ulama Hadis dan Fiqih: 342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi (penulis buku sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme (abad 19) di Afganistan bernama Said Jamaluddin Al Afganistan.


PENUTUP

KESIMPULAN
Pembukaan Asia Tengah dan pelaksanaan Islam selesai pada abad kedelapan, dan dibawa ke wilayah keyakinan baru dan budaya yang sampai sekarang terus menjadi dominan. Kaum Muslim pertama kali memasuki Mawannahr di tengah abad ketujuh melalui serangan selama penaklukan mereka dari Persia. Para Soghdians dan rakyat Iran lainnya di Asia Tengah tidak dapat mempertahankan tanah mereka melawan Khilafah karena perpecahan internal dan kurangnya kepemimpinan adat yang kuat. Kaum Muslim, di sisi lain, dipimpin oleh seorang jenderal brilian, Qutaybah bin Muslim, dan sangat termotivasi oleh keinginan untuk menyebarkan ideologi Islam. Karena faktor ini, dan kekuatan aqidah Islam dan sifat Syariah, populasi Mawannahr dengan mudah dibebaskan
Bangsa-bangsa islam di timur tengah  yaitu Mongol adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang datang dari arah utara menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri sebagai “putra srigala berbulu hijau” dan sebagai “rusa tak bertanduk”, dan kehidupan mereka ibarat kehidupan binatang[4]. Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar.RRC ialah negara terbesar ke-4 di dunia dan dan mencakup daratan yang luas. Di timur, bersama dengan pantai Laut Kuning dan Laut Cina Timur, ditemukan luas dan padat yang ditempati lapangan tanah baru; pesisir Laut Cina Selatan lebih bergunung-gunung dan Cina bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang lebih rendah. Di bagian tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama Cina, Huang He dan Chang Jiang. Sungai-sungai utama lainnya ialah Xi Jiang, Mekong, Brahmaputra dan Amur.Afganistan adalah negara Republik di Asia Tengah. Pada tahun 1991, Afganistan berpenduduk 16.922.000 dan 99 % beragama Islam. Bahasa tresminya adalah Pushu, ibukotanya Kabul dan mata uangnya Afganistan.Agama Islam masuk ke Afganistan, yaiti sejak masuknya Asim bin Umar Affamini pada masuk Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hamnbatan-hambnatan, dengan bukti penduduk Afganistna 99 % beragama Islam.



DAFTAR PUSTAKA


Abdul Karim, M. Islam di Asia Tengah; Sejarah Dinasti Mongol Islam, Bagaskara, Jogyakarta, 2006

Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Pustaka Book Publisher, Yogyakarta, 2007

Al Qur’an dan Terjemahnya, Depag

Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, PT. Ikhtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2005.

Glasse, Cyril, Ensiklopedi Islam, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1999

pendidikan dalam keluarga



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang masalah
Pada dasarnya sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki daerah yang saling dilingkupi antara sosiologi dengan ilmu pendidikan, sosiologi pendidikan memandang segala pendidikan dari sudut struktur social masyarakat, oleh karma itu pendidikan sangat penting dan kita butuh pendidikan untuk masa depan kita, bisa di bilang bekal untuk melangkah hari esok kemasa depan kita dan menggapai cita-cita kita, serta mengubah dunia kita menjadi lebih baik dari pad sebelumnya.
            Namun sebelumnya kita sudah dikenalkan tentang pendidikan itu pertama kali oleh keluarga kita, karna keluarga merupakan lingkungan social pertama yang dikenalkan pada anak,dan tempat pertama yang mengenalkan pendidikan kepada anak baik secara langsung maupun tidak langsung , baik melalui kasih saying, nasehat,pengarahan dan pendidikan yang diberikan pada anak sejak dini. Keluarga sangat berperan penting dalam hidup dalam hidup seorang anak terutama dalam pendidikan dan masa depannya, tanpa dukungan, arahan, dan semangat dari orang tua sulit untuk anak meraih mimipinya, dan di balik kesuksesan seseorang pasti keluargalah keluargalah yang menjadi semangat seseorang tersebut bias sukses.
            Dan kita yang sekarang bisa sekolah dan merasakan dunia pendidikan serta mandapat dukungan penuh dari keluarga hendaknya kita jangan sampai lupa untuk selalu bersyukur kepada tuhan dan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya jangan sampai menyesal kelak. Kita juga bisa termotifasi dan mencontoh semangat  dari saudara-saudara kita diluar sana yang berjuang untuk terus bersekolah meskipun faktor ekonomi keluarga menjadi hambatan / karna keadaan fisik yang tidak sempurna. Misalnya, Kita bisa mencontoh semangat seseorang yang saya kenal, dalam pendidikan lebih tepatnya sekolah  dia tidak mendapat dukungan dari keluarga karna factor ekonomi keluarga dan menyuruh untuk berhenti sekolah dan  bekerja saja seperti saudaranya yang lain namun dari semua larangan tersebut tidak membuat semangatnya pudar dan menyerah justru semua itu ia jadikan motifasi untuk terus sekolah dan meraih imipinya dan menunjukan pada semua orang jika pendidiakn itu milik semua orang, dan suatuhari nanti ia ingin membuat ibunya tersenyum bagia karna bangga padanya.
            Apapun yang akan dilakuakn seorang anak dimasa depannya itu semua berawal dari keluarga karna kelurgalah yang pertama kali membentuk jati diri anak sebelum ia dewasa, dan kesuksesan seoarang anak tidak akan pernah lepas dari peran orang tua (keluarga),karna peran mereka sangat besar bagi hidup seorang anak, dan tak bisa kita gantikan dengan apapun. Dari cerita diatas itu hanya salah satu cerita yang bisa kita jadikan motifasi dan semangat karna diluar sana masih banyak kisah yang bisa membuat kita tambah semangat untuk mengejar cita-cita kita. Dan mengubah dunia kita menjadi lebih baik melalui pendidikan. Dan membuat orang tua kita bangga karna mungkin itu yang bisa kita lakukan untuk orang yang jasanya tidak bisa kita gantikan dengan apapun didunia ini.

B.      Rumusan masalah
·         Apa yang di maksud pendidkan dalam keluarga
·         Hubungan keluarga dalam pendidikan
·         Fungsi keluarga dalam pendidikan

C.      Tujuan
·         Mengetahui maksud pendidkan dalam keluarga
·         Mengerti tentang Hubungan keluarga dalam pendidikan
·         Mengetahui Fungsi keluarga dalam pendidikan




BAB I
PEMBAHASAN
A.      PENDIDIKAN KELUARGA
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tri tunggal ayah ibu dan anak,dimana terjadi pemanusiaan anak,dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusia sendiri sebagai manusia purnawan (Driyarkara. 1980 : 129).
Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah –ibu-anak, dimana terjadi pembudayaan anak, dengan mana dia berproses untuk akhirnya bisa membudaya sendiri sebagai manusia yang purnawan(Driyakara, 1980 : 130)
Pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan  oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Pendidikan nasional adalah sebuah proses perubahan berbagai kemampuan dan derajat manusia Indonesia ke arah yang lebih baik. Layaknya sebuah proses, pendidikan itu merupakan ilustrasi usaha yang dilakukan secara terus menerus dari masa ke masa.
Kalau kita menengok kembali ke belakang, betapa ternyata proses pendidikan sudah diakui kepentingannya  sejak akhir PD II melalui Declaration of Human Right atau Deklarasi Universal HAM. Di sana dinyatakan bahwa pendidikan merupakan hak asasi manusia. Artinya, apapun yang menghalangi proses pendidikan itu sehingga tidak bisa terlaksana dengan baik, maka itu artinya melanggar hak asasi manusia.
Perjuangan bangsa Indonesia sendiripun tidak lepas dari kegigihan para kaum terdidik yang mengupayakan  adanya kesetaraan dan peningkatan pendidikan rakyat Indonesia dengan kaum Hindia Belanda. Adanya perjuangan ini menandakan sudah adanya penghalangan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk menerima pendidikan. Dan ini juga yang kita sebut melanggar hak asasi manusia. Tentu saja kita tidak akan melupakan jasa Ki Hajar Dewantara.
Di masa setelah puluhan tahun kemerdekaanpun, pendidikan nasional terus menggelindingkan rodanya. Berputar menuju menuju arah yang lebih baik, seharusnya. Namun tidak bisa dipungkiri berputarnya roda ini dengan banyak hambatan dan masalah. Kita harus tetap ingat bahwa pendidikan itu hak asasi. Artinya semua orang berhak mendapatkan pendidikan dengan segala cara. Jika itu menyusahkan, maka berarti kita sedang berjuang mendapatkan hak asasi kita sendiri. Jika itu ternyata mudah, maka seharusnya kita menggunakan hak kita untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
Menurut pasal 1 angka 1 UU Tahun 1999 tentang HAM dan UU No 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negarag, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
engertian keluarga/defenisi keluarga menurut Departemen Kesehatan RI (1998) :
Definisi Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Bagi bangsa kita perkataan “keluarga” tadi kita kenal sebagai rangkaian perkataan-perkataan “kawula” dan “warga”. Sebagai kita ketahui maka “ kawula” itu tidak lain artinya dari pada “abdi” yakni “hamba”sedangkan “warga” berarti “anggota”.(K.H. Dewantara)
sedangkan pengertian keluarga/defenisi keluarga menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) :
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
B.     Hubungan keluarga dalam pendidikan
Pendidikan sudah harus dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Berbagai usaha dilakukan agar dapat dikomunikasikan kepada si calon bayi hal-hal yang menjadikannya nanti manusia yang baik dan bermutu. Dalam kebudayaan lokal di Indonesia, seperti di Jawa, ada tradisi berupa macam-macam upacara untuk melakukan komunikasi itu.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa pendidikan dan keluarga itu bertanggung tajab untuk mendidik anak. Selain ASI penting dilihat dari sudut makanan dan fisik bayi, pemberian ASI juga ada hubungannya dengan faktor mental, seperti penanaman disiplin pada bayi. Seperti memberikan ASI pada waktu tertentu dan tidak sembarang waktu, umpama saja untuk menghentikan bayi menangis. Dengan tumbuhnya kebiasaan tentang waktu menerima ASI dan tidak pada waktu lain pada bayi terwujud kebiasaan mengikuti aturan orang lain. Demikian pula keteraturan waktu dan cara mandi menimbulkan pada bayi dasar untuk hidup teratur nanti.
Makin tumbuh besar bayi itu makin banyak hal yang dapat dilakukan untuk penyampaian nilai kehidupan. Juga makin banyak hal dijadikan pengetahuan bayi agar daya pikirnya makin aktif. Yang amat penting adalah cinta kasih ibu karena hal itu menimbulkan rasa aman bagi bayi yang kemudian dapat menjadi rasa percaya diri yang wajar. Akan tetapi tidak boleh ada tindakan yang bernada memanjakan. Tidak ada hal yang lebih merusak masa depan anak dari pada pemanjaan. Sebaliknya bayi “ditantang” melakukan hal-hal baru, seperti berani naik tangga ketika sudah dapat berjalan dan tidak digotong ibu. Diberikan kesempatan untuk banyak bermain, sebaiknya bersama-sama anak yang sebaya. Sebab itu adalah baik sekali kalau pada umur 3 tahun anak sudah masuk dalam kelompok main (play group) agar mulai membiasakan diri bergaul dengan anak lain. Dalam permainan diberikan kebebasan melakukan banyak hal, termasuk mencoret-coret gambar untuk menyatakan perasaannya. Di rumah disiplin dipelihara terus, sehingga anak menyadari bahwa kasih sayang tidak berarti membolehkan segala kemauan anak. Anak mulai tahu bahwa ia bebas berbuat tetapi selalu dalam batas tidak mengganggu ketertiban keluarga dan tidak merugikan pihak lain. Dengan begitu sudah mulai kecil dibangun kekuatan mentalnya. Anak dibiasakan untuk selalu mengusahakan yang terbaik.
Makin besar anak, makin banyak pengetahuan disampaikan kepadanya dan makin banyak kemampuan ditumbuhkan. Bersama itu anak diberi tanggungjawab yang harus dilaksanakannya. Seperti membereskan tempat tidur sendiri, turut mengatur dan membersihkan rumah, membantu dalam asah-asah piring sehabis makan, dan lainnya. Anak harus memperoleh kesadaran bahwa ia mempunyai tempat dan fungsi dalam rumah tangga yang harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya sebelum ia bermain-main di luar rumah. Namun segala tanggungjawab itu harus disertai kegembiraan sehingga tidak dirasakan sebagai beban yang memberatkan hidupnya. Juga mulai ditumbuhkan rasa cinta Tanah Airnya melalui cerita, wejangan orang tua dan ajakan wisata untuk mengenal Tanah Airnya lebih baik.
Kebiasaan memperoleh kasih sayang ibu dan bapak membuat anak juga sanggup memberikan kasih sayang kepada orang lain, baik kepada saudara-saudaranya sendiri maupun kepada orang lain di luar keluarganya.
Dalam pada itu anak sudah mulai mengikuti pendidikan sekolah, dimulai dengan Taman Kanak-Kanak, kemudian ke SD dan SMP. Bersamaan dengan itu pengetahuannya makin bertambah dan timbul dorongan untuk tahu lebih banyak menjadi makin kuat. Sebab itu di rumah anak dilayani dengan semestinya kalau mengajukan pertanyaan. Anak bahkan didorong agar belajar yang baik di sekolah dan kalau perlu dibantu ketika menghadapi pelajaran sekolah yang dianggap sukar oleh anak. Anak didorong untuk berbuat paling baik, berprestasi dalam apa pun yang dikerjakan. Juga makin disadarkan kebangsaannya melalui ulasan mengenai keadaan bangsa dan kelilingnya. Sebaliknya, kalau menunjukkan sikap malas dan ogah-ogahan perlu dicari sebabnya mengapa demikian. Dengan begitu anak diusahakan menjadi orang yang dinamis tapi stabil pikiran dan perasaannya. Ketika mulai timbul perasaan asmara di masa pubertasnya, hal itu tidak dilarang. Melainkan ia diberi pedoman bagaimana menyalurkan perasaan itu dalam sikap dan perbuatan yang tidak merugikan dirinya. Dalam hal ini hubungan yang erat dengan ibu adalah amat penting.
Ketika sudah pada usia 16 tahun anak makin dipengaruhi untuk mengembangkan vitalitasnya dan menunjukkan prestasi dalam hal atau bidang yang ia sukai. Tauladan orang tua untuk anak adalah penting sejak anak kecil, tetapi terlebih penting ketika anak itu berumur 13-16 tahun dan makin kritis serta mampu membandingkan. Penyaluran emosi yang makin kuat perlu mendapat pedoman yang dikomunikasikan dengan baik sehingga dimengerti dan diterima anak. Kalau tidak, maka ia akan memberontak . Dialog antara anggota keluarga makin diperlukan. Ganjaran (reward) terhadap perbuatan yang menonjol dan unggul harus diberikan agar menstimulasi perkembangan lebih tinggi. Faktor patriotisme harus semakin menonjol dalam memotivasi dan mendorong perbuatan yang berprestasi.
Ketika menginjak umur dewasa di atas 18 tahun pendidikan dalam keluarga pada dasarnya telah berakhir. Anak telah menjadi manusia dewasa. Makin banyak pendidikan diperolehnya dari luar keluarga, baik dalam masyarakat maupun di lembaga pendidikan. Meskipun begitu harus terus dipelihara hubungan orang tua dan anak yang dilandasi kasih sayang, tauladan yang tepat dan komunikasi yang lancar untuk mendiskusikan segala hal yang dirasakan perlu oleh anak. Namun sekarang orang tua menempatkan diri sebagai penasehat anak dan membiasakan anak mengambil keputusannya sendiri. Ia harus mulai sadar bahwa baik buruk kehidupannya adalah di tangannya sendiri, sedangkan orang lain termasuk orang tua adalah penasehat. Dengan begitu akan timbul rasa tanggungjawab yang kuat dalam menentukan segala sesuatu dan ada kemampuan mengambil keputusan yang makin cermat.
Tanggungjawab atas Pendidikan Keluarga
Pendidikan dalam Keluarga adalah tanggungjawab orang tua, dengan peran Ibu lebih banyak. Karena Ayah biasanya pergi bekerja dan kurang ada di rumah, maka hubungan Ibu dan anak lebih menonjol. Meskipun begitu peran Ayah juga amat penting, terutama sebagai tauladan dan pemberi pedoman, terutama soal cinta Tanah Air dan patriotisme. Kalau anak sudah mendekat dewasa peran Ayah sebagai penasehat juga amat penting, karena dapat memberikan aspek berbeda dari yang diberikan Ibu. Oleh karena hubungan Ayah dan anak relatif terbatas waktunya, terutama di hari kerja, maka Ayah harus mengusahakan agar pada hari libur memberikan waktu lebih banyak untuk berhubungan dengan anak.
Makin banyaknya jumlah Ibu-bekerja (working mother) menimbulkan persoalan tidak sedikit bagi pendidikan anak. Sebaliknya, kalau penghasilan keluarga tergantung pada penghasilan Ayah saja yang kurang memadai untuk kehidupan keluarga, juga akan timbul persoalan pendidikan yang tidak sedikit. Sebab itu gejala yang makin meluas tentang Ibu-bekerja tidak harus ditolak, tetapi dicari jalan agar tidak terjadi kekurangan yang fatal untuk pendidikan. Salah satu cara adalah kehadiran nenek di lingkungan keluarga. Juga penempatan anak dalam lembaga Penitipan Anak ketika anak itu masih kecil merupakan cara yang tidak salah, asalkan diketahui bahwa penyelenggaraannya dilakukan oleh orang-orang yang dapat dipercaya. Meskipun demikian, para Ibu-bekerja harus selalu mengusahakan waktu maksimal untuk dapat berhubungan dengan anaknya.
Ada pendapat berbeda tentang pendidikan dalam keluarga, yaitu tentang pemberian kebebasan kepada anak. Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya sejak permulaan diberikan kebebasan maksimal kepada anak. Dalam hal ini faktor pendidikan kepada anak sudah berakhir sebelum anak itu dewasa. Pendapat demikian terutama banyak ditemukan di Amerika Serikat yang kuat menganut prinsip liberalisme. Pendapat ini menganut sikap bahwa berbagai larangan dan pedoman kepada anak hanya menimbulkan keterbatasan pada anak untuk mengembangkan dirinya secara wajar. Dengan begitu potensi dan bakat anak tidak dapat berkembang menjadi kekuatan nyata.
Mungkin saja pendapat liberal ini baik untuk anak Amerika, tetapi dalam kebudayaan Timur dan khususnya Indonesia yang memandang kebersamaan sebagai sumber kebahagiaan, rupanya sikap liberal itu kurang cocok. Mungkin hanya cocok bagi keluarga yang begitu kebarat-baratan (westernized) sehingga sudah kehilangan akarnya pada kebudayaan bangsanya sendiri. Toh dalam kenyataan terbukti bahwa keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga dapat menghasilkan pribadi-pribadi yang tidak kalah mutunya dalam kehidupan dari pribadi hasil pendidikan liberal. Hal itu cukup banyak dibuktikan oleh orang-orang Jepang yang bergulat dalam berbagai bidang dengan orang Amerika, termasuk dalam ilmu pengetahuan, bisnis, olahraga dan lainnya.
Pendidikan dalam Keluarga dapat memberikan pengaruh besar kepada karakter orang. Sebab itu kunci utama untuk menjadikan Manusia Indonesia tidak manja dan hidup energik terletak dalam pendidikan dalam keluarga. Kalau kita membaca pernyataan berbagai pemimpin besar dunia, maka banyak di antara mereka memberikan nilai penting kepada pendidikan dalam keluarga. Juga ada yang menyebutkan pengaruh kuat dari Kakek atau Nenek. Antara lain Bung Karno selalu mengagungkan pengaruh Ibu. Juga Ki Hadjar Dewantara mengemukakan pentingnya Pendidikan dalam Keluarga.
Dan karakter yang ditumbuhkan adalah faktor yang amat penting dalam kepribadian orang, karena banyak mempengaruhi prestasi dalam berbagai bidang. Baik itu bagi pemimpin masyarakat, olahragawan, kaum bisnis maupun para pendidik sendiri. Ilmu pengetahuan dan kemampuan teknik adalah penting bagi pencapaian keberhasilan, tetapi tidak akan mampu mencapai hasil maksimal kalau tidak disertai karakter. Kita melihat sekarang keadaan masyarakat Indonesia yang prestasinya tidak sebanding dengan kemampuan teknik dan penguasaan ilmu pengetahun. Hal itu terutama karena pada waktu ini faktor karakter kurang menjadi perhatian dalam penyelenggaraan pendidikan. Rendahnya patriotisme adalah gambaran lemahnya karakter bangsa. Ini semua harus menjadi salah satu hasil penting usaha pendidikan bangsa, baik dalam pendidikan dalam keluarga, pendidikan sekolah maupun pendidikan dalam masyarakat. Akan tetapi karena pendidikan pada anak paling dulu dilmulai dalam pendidikan dalam keluarga, maka pendidikan dalam keluarga yang seharusnya memberikan landasan yang kemudian diperkuat dan dilengkapi dalam pendidikan sekolah dan pendidikan dalam masyarakat.
Sudah amat perlu diadakan seruan, ajakan dan pemberian tauladan kepada para orang tua untuk memperhatikan pendidikan yang harus mereka lakukan dalam keluarga. Mungkin sekali banyak di antara para orang tua merasa kurang mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Maka sangat penting Pemerintah atau organisasi lain mengeluarkan Buku Pedoman yang dapat menjadi pegangan bagi para orang tua dalam melaksanakan pendidikan dalam keluarga. Akhirnya memang tergantung pada para orang tua sendiri apakah pedoman itu dilaksanakan atau tidak. Akan tetapi karena secara alamiah orang tua ingin anaknya baik dan sukses, maka besar kemungkinan mayoritas orang tua akan berusaha menerapkan pedoman itu dalam hidup mereka.
C.      Fungsi keluarga dalam pendidikan
Fungsi dan peranan keluarga, disamping pemerintah dan masyarakat,dalam sisdiknas indonesia tidak terbatas hanya pada pendidikan keluarga saja, akan tetapi keluarga ikut serta bertanggung jawab terhadap pendidikan yang lainnya.khyususnya untuk pendidikan keluarga ,terdapat beberapa ketentuan dalam UU RI NO.2 THN 1989 tentang sisdiknas yang menegaskan fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan yakni membangun manusia indonesia seutuhnya. Pendidkan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang di selenggarakan dalam keluatga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan ketrampilan (pasal 10 ayat 4).
Ruang lingkup tanggung jawab pendidikan dalam lingkungan keluarga ditentukan atas fungsi-fungsi. Menurut Nur’aeni (2010) ada 8 fungsi keluarga dalam tanggung jawab pendidikan, yaitu :
1. Fungsi Edukasi
Fungsi edukasi terkait dengan pendidikan
anak secara khusus dan pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa “keluarga adalah pusat pendidikan yang utama dan pertama bagi anak”. Fungsi pendidikan amat fundamental untuk menanamkan nilai-nilai dan sistem perilaku manusia dalam keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi bertujuan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat. Anak adalah pribadi yang memiliki sifat kemanusiaan sebagai makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial. Menarik untuk memaknai pendapat Karl Mannheim yang dikutip oleh MI Soelaeman (1994), bahwa “anak tidak didik dalam ruang dan keadaan yang abstrak, melainkan selalu di dalam dan diarahkan kepada kehidupan masyarakat tertentu.”. Dengan demikian anak memiliki prinsip sosialitas, disamping prinsip individualitas. Prinsip sosialitas, mengharuskan anak dibawa dan diarahkan untuk mengenali nilai-nilai sosial lingkungannya oleh orang tuanya.
3. Fungsi Proteksi
Tujuan dari fungsi proteksi yaitu untuk melindungi anak bukan saja secara fisik, melainkan pula secara psikis. Secara fisik fungsi perlindungan ditujukan untuk menjaga pertumbuhan biologisnya sehingga dapat menjalankan tugas secara proporsional. Disamping itu fungsi proteksi psikis dan spiritual yaitu dengan mengendalikan anak dari pergaulan
negatif dan sikap lingkungan yang cenderung menekan perkembangan psikologinya.
4. Fungsi Afeksi
Fungsi ini terkait dengan emosional anak. Anak akan merasa nyaman apabila mampu melakukan
komunikasi dengan keluarganya dengan totalitas seluruh kepribadiannya. Kasih sayang yang dicurahkan kepada anak akan memberi kekuatan, dukungan atas kehiduapn emosionalnya yang berpengaruh pada kualitas hidupnya di masa depan.
5. Fungsi Religius
Yang dimaksud adalah fungsi keluarga untuk mengarahkan anak ke arah pemerolehan keyakinan keberagamaannya yang benar. Keluarga menjadi kendali utama yang dapat menunjukkan arah menjadi Islam yang kaffah atau sekuler.
6. Fungsi Ekonomis
Fungsi ini berkaitan dengan pemenuhan selayaknya kebutuhan yang bersifat materi. Secara normatif anak harus dipersiapkan agar kelak memikul tanggung jawab ekonomi keluarga, membangun kepribadian yang mandiri bukan menjadi objek pemaksaan orang tua.
7. Fungsi Rekreasi
Memberikan wahana dan situasi yang memungkinkan terjadinya kehangatan, keakraban, kebersamaan dan kebahagiaan bersama seluruh anggota keluarga.
8. Fungsi Biologis
Faktor biologis adalah faktor alamiyah manusia. Faktor ini meliputi perlindungan kesehatan, termasuk juga memperhatikan pertumbuhan biologisnya serta perlindungan terhadap hubungan seksualnya.


BAB III
PENUTUP
1.     Kesimpulan
Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tri tunggal ayah ibu dan anak,dimana terjadi pemanusiaan anak,dengan mana dia berproses untuk akhirnya memanusia sendiri sebagai manusia purnawan (Driyarkara. 1980 : 129).
Pendidikan sudah harus dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Berbagai usaha dilakukan agar dapat dikomunikasikan kepada si calon bayi hal-hal yang menjadikannya nanti manusia yang baik dan bermutu. Dalam kebudayaan lokal di Indonesia, seperti di Jawa, ada tradisi berupa macam-macam upacara untuk melakukan komunikasi itu.
Fungsi dan peranan keluarga, disamping pemerintah dan masyarakat,dalam sisdiknas indonesia tidak terbatas hanya pada pendidikan keluarga saja, akan tetapi keluarga ikut serta bertanggung jawab terhadap pendidikan yang lainnya.khyususnya untuk pendidikan keluarga ,terdapat beberapa ketentuan dalam UU RI NO.2 THN 1989 tentang sisdiknas yang menegaskan fungsi dan peranan keluarga dalam pencapaian tujuan pendidikan yakni membangun manusia indonesia seutuhnya. Pendidkan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang di selenggarakan dalam keluatga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan ketrampilan (pasal 10 ayat 4).


Daftar pustaka

Abdul Ghani Abud. 2001. Anakmu Anugerah Terindah, Mengenal Psikologi Anak. Bandung: Najma Publishing.
Prof. Dr. Umar tirta raharjo, Drs. S. L. Lasulo. 2005“pengantar pendidikan”. Jakarta. Rineka cipta
Drs. M. Ngalim purwanto, Mp. 2007, “ilmu pendidikan teoritis dan praktis” Bandung. Remaja rosda karya
Drs.H.Abu ahmadi,2007, “ilmu pendidikan”. Jakarta: rineka cipta