TINJAUAN FILOSOFIS
TENTANG METODE PENDIDIDKAN ISLAM
Ditulis untuk memenuhi
tugas matakuliah
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Yang dibimbing oleh: Khotibul umam
Di susun oleh:
M. Fauzi
M.
Isma’il Jauhari
Latif hasyim
M.Hisyam arwani
Mas’odi
Mas’udah
Mimin fitriatus solihah
Moh zainal abidin
Moh ali maksum
Zaenal abidin
Ahmad rofiq
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH AS-SUNNIYYAH
KONCONG-JEMBER
APRIL 2011
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “TINJAUAN FILOSOFIS
TENTANG METODE PENDIDIDKAN ISLAM”.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Jember,
10 JUNI 2011
PEMBAHASAN
- Pengertian Metode pendidikan islam
Dari segi bahasa metode
berasal dari dua perkataan yatiu meta dan hodos meta : “ melalui “ and hodus
berarti “ jalan atau cara “ dengan demikian metode dapat berarti jalan atau
cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Selanjutnya kata metode tersebut
dikaitkan dengan pendidikan islam, dapat membawa arti metode sebagai jalan
untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam
pribadi objek sasaran yaitu pribadi islam
Secara literal, metode berasal dari bahasa Greek
yang terdiri dari dua kosa kata, yaitu meta yang berarti melalui dan hodos
yang berarti jalam. Berarti metode bararti jalan yang dilalui.Runes secara
teknis menerangkan bahwa metode adalah:
a. Suatu prosedur yang dipakai untuk
mencapai suatu tujuan,b. Suatu teknik mengetahui yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi tertentu,
c. Suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.
Berdasarkan pendapat Runes tersebut,
maka bila dikaitkan dengan proses kependidikan Islam, metode berarti suatu
prosedur yang dipergunakan pendidik dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan
(segi pendidik). Selain itu, dapat juga diartikan teknik tertentu yang
dipergunakan peserta didik untuk menguasai materi tertentu (segi peserta
didik), atau cara yang dipakai untuk merumuskan aturan-aturan tertentu dari
suatu prosedur (segi pembuat kebijakan). Dalam makalah ini, batasan yang
pertamalah yang akan menjadi fokus kajiannya.
Ada pula yang mengatakan bahwa metode adalah suatu cara untuk
menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan
disiplin ilmu tersebut. Ada pula yang mengatakan metode adalah suatu jalan
untuk mencapai suatu tujuan, hal ini senada dengan penjelasan pada paragraf
kedua.
Jalan untuk mencapai tujuan itu bermakna ditempatkan pada
posisinya sebagai suatu cara untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan ilmu atau tersistematisasikannya suatu pemikiran.
Dalam bahasa Arab kata metode diungkapkan dalam berbagai
kata. Terkadang digunakan kata atthariqah, manhaj, dan alwashilah.
Thariqah berarti jalan, ,manhaj berarti sistem, dan washilah berarti perantara
atau mediator.Dengan demikian kata yang paling dekat dengan metode adalah kata thariqah.
Karena sebagaimana dijelaskan pada awal pargraf secara bahasa metode adalah
suatu jalan untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan pendekatan kebahasaan tersebut nampak bahwa metode
lebih menunjukkan kepada jalan, dalam arti jalan yang bersifat non fisik. Yaitu
jalan dalam bentuk ide-ide yang mengacu pada cara menghantarkan seseorang untuk
mencapai pada tujuan yang ditentukan.
Secara terminologi atau istilah metode bisa membawa pada
pengertian yang bermacam-macam, yaitu ada kognitifnya seperti tentang
fakta-fakta sejarah, syarat-syarat sah shalat, ada juga aspek afektifnya
seperti penghayatan pada nilai-nilai dan akhlak, dan ada juga aspek
psikomotorik seperti praktek shalat, haji dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan Islam dalam arti sempit, adalah bimbingan yang dilakukan seseorang yang kmudian
disebut pendidik., terhadap orang lain yang kemudian disebut peserta didik.
Terlepas dari apa dan siapa yang membimbing, yang pasti pendidikan diarahkan
untuk mengembangkan manusia dari berbagai aspek dan dimesnsinya, agar ia
berkembang secara maksimal (Ahmad Tafsir, 1994: 24-27).
Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan
perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya,
kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya
melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya.
Zuhairini, dkk. (1992:149) merumuskan bahwa pendidikan
adalah suatu aktivitas untuk mengembanngkan seluruh aspek kepribadian
manusia yang berjalan seumur hidup. Pendidikan bukan hanya bersifat formal
saja, tetapi mencakup juga yang non forma Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa, pendidikan adalah suatu aktivitas dan usaha
manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi
pribadi rohani (pikir, rasa, karsa, dan budi nurani).
Dapat pemakalah simpulkan bahwa metode pendidikan islam
adalah suatu jalan atau cara untuk mencapai tujuan pendidikan melalui aktivitas
dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina
potensi-potensi pribadi.
Oleh karena itu dalam pandangan filosofis pendidikan, metode
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang mempunyai fungsi ganda
yaitu: bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis berarti metode
memiliki kegunaan yang serba ganda, misalnya suatu metode tertentu pada satu
kondisi tertentu dapat digunakan untuk memangun atau memperbaiki sesuatu.
Sebaliknya monopragmatis yaitu mengandung satu macam kegunaan
untuk satu macam tujuan
Dengnan demikian metode tersebut memiliki posisi penting
dalam mencapai tujuan. Metode adalah cara yang paling cepat dan tepat dalam
memperoleh tujuan yang diinginkan. Jika metode dapat dikuasi maka akan
memudahkan jalan dalam mencapai tujuan dalam pendidikan Islam.
- Fungsi Metode Pendidikan islam
Tentang fungsi metode secara
umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi
pelaksana iperasional dari pendidikan ilmu tersebut. Sedangkan dalam kortelis
lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, mengkaji, dan menyusun data
yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu.
Fungsi mtode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi
jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu
pendidikan tersebut. Sedangkan dalam konteks lain metode dapat merupakan sarana
untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi
pengembangan disiplin ilmu
Dari dua pendekatan tersebut dapat dilihat pada intinya
metode berfungsi mengantarkan pada suatu tujuan objek sasaran tersebut. Oleh
karena itu terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode, yaitu
suatu prinsip agara pengajaran dapat disampaikan dalam suasana yang
menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi, sehingga pelajaran
atau materi didikan itu dapat dengan mudah diberikan.
Dalam Al-Qur’an sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini,
metode dikenal sebagai sarana yang menyampaikan seseorang kepada tujuan
penciptaannya sebagai khalifah di muka bumi dengan melaksanakan
pendekatan di mana manusia ditempatkan sebagai makhluk yang memiliki potensi rohaniah
dan jasmaniah yang keduanya dapat digunakan saluran penyampaian materi pelajaran.Dalam
menyampaikan materi pendidikan kepada peserta didik sebagaimana disebutkan di
atas perlu ditetapkan metode yang didasarkan kepada pandangan dalam menghadapi
manusia sesuai dengan unsur penciptaannya, yaitu jasmani, akal, dan jiwa yang
dengan mengarahkannya agar menjadi orang yang sempurna. Karena itu
materi-materi pendidikan yang disajikan oleh Al-Qur’an senantiasa mengarah
kepada pengembangan jiwa, akal, dan jasmani manusia itu, hingga dijumpai ayat
yang mengaitkan keterampilan dengan kekuasaan Tuhan, yaitu ayat yang berbunyi :
… وما رميت إذ رميت ولكنّ الله رمى … (الانفال : ۱٧
“Dan bukanlah kamu yang
melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (QS. Al-Anfal
[8]:17). (Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, 1993)
- Macam Macam Metode
Al-Qur’an menawarkan
berbagai pendekatan dalam metode pendidikan, yakni dalam menyampaikan materi
pendidikan, metode tersrbut antara lain :
Metode Teladan
Dalam al-Qur’an kata teladan
di proyeksikan dengan kata uswah yang kemudiuan diberi sifat seperti hasanah
yang berarti baik, sehingga terdapat ungkapan uswatun hasanah yang berarti bik
.
Metode Kisah-Kisah
Kisah atau cerita sebagai
sesuatu metode pendidikan ternyata mempunyai daya tarik yang menyentuh
perasaan.
Metode Nasehat
Suatu cara untuk
menyampaikan suatu ajaran Al-Qur’an berbicara tentang penasehat , yang
dinasehati obyek nasehat, situasi nasehat dan latar belakang nasehat karenanya
metode pengajaran nasehat dapat di akui kebesaannya.
1.Metode Pembiasaan
Al-Qur’an menjadikan
kebiasaan itu sebagai salah satu teknik atau metode pandidikan, lalu ia
mengubah seluruh sifat-sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat
menunaikan kebiasaan itu tanpa terlalu payah dan tampak menemukan kesulitan.
2.Metode Hukum dan Ganjaran
Hukuman
dan ganjaran dalam rangka membina umat manusia melalui kegiatan pendidikan.
Hukuman
untuk orang yang melanggar dan berbuat jahat.
Sedangkan
pahala untuk orang yang patuh untuk menunjukkan perbuatan baik.
3.Metode Ceramah
Ceramah atau khutbah
termasuk cara yang paling banyak digunakan dalam menyampaikan atau mengajak
orang lain mengikuti ajaran yang telah ditentukan.
4.Metode Diskusi
Metode diskusi juga
diperhatikan oleh Al-Qur’an dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan
lebih menetapkan pengertian dan sikap pengetahuan mereka terhadap masalah.
5.Metode Lainnya
Al-Qur’an sebagai kitab suci
tidak pernah habis digali isinya. Demikian juga tentang metode pendidikan ini, masih bisa dikembangkan lebih
lanjut.
D. Asas-Asas Umum Metode Pendidikan IslamDalam hal ini sesungguhnya asa-asanya tidak akan jauh berbeda dengan asa-asa pembentukan kurikulum. Hal ini dikarenakan dalam proses pendidikan Islam, seluruh komponennya merupakan satu kesatuan yang utuh yang membantuk suatu sistem.
Secara umum menurut al-Syaibani, asas-asas metode pendidikan Islam adalah:
a. Asas Agama, yaitu prinsip-prinsip, asas-asas, dan fakta-fakta umum yang diambil dari sumber ajaran Islam (al-Qur’an dan as-Sunnah)
b. Asas Biologis, yaitu dasar yang mempertimbangkan kebutuhan jasmani dan tingkat perkembangan usia peserta didik.
c. Asas Psikologi, yaitu prinsip yang lahir di atas pertimbangan kekuatan psikologis, seperti Motovasi, kebutuhan, emosi, minat, bakat, sikap, keinginan, kecakapan akal dan lain sebagainya.
d. Asas Sosial, yaitu asas yang bersumber dari kehidupan sosial manusia seperti tradisi, kebutuhan-kebutuhan, harapan dan tuntutan kehidupan yang senantiasa maju dan berkembang.
E. Prinsip-prindip Metode Pendidikan Islam
Dalam hal ini akan membahas bagaimana menyajikan bahan dan materi yang terdapat dalam kurikulum dalam suatu kegiatan pendidikan. Berikut ini dikemukakan beberapa ayat yang dipergunakan sebagai rujukan pengembangan metode pendidikan Islam
a. “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagi kamu sekalian.” (Q. S. (33):21)
b. “Serulah manusia kejalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Berdiskusilah dengan pelajaran yang baik (Q.S (16): 125); Ibrahim berkata: Wahai anaku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu? (Q.S ( 37): 102)”
c. “sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (Q.S.(42): 38).”
d. “katakanlah: berjalanlah kamu dimuka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu (QS. 6;11), sesungguhnya telah berlaku sunnah-sunnah Allah sebelum kamu, karena itu berjalanlah kamu dimuka buki dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan agama (Q.S. (3): 137)”
e.”Tatkala malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang lalu dia berkata: inilah Tuhanku.tetapi tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata saya tidak suka kepada yang tenggelam. Kemudian ketika dia melihat bulan terbit. Dia berkata: inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu tenggelam dia berkata: sesungguhnya jika tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian tatkala matahari terbit…. (Q.S. (6): 76-79)”
Khusus masalah metode dalam dunia pendidikan
adalah suatu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atau mentransformasikan
isi atau bahan pendidikan kepada anak didik. Akhirnya model penyampaian
firman Allah yang evolutif dan demikian pula risalah kenabian mengajarkan
kepada kita uswah bahwa sosialisasi Islam yang dikenal dengan pendidikan dan
dakwah adalah sebuah proses.
KESIMPULAN
A.Pengertian Metode pendidikan islam
Dari segi bahasa metode
berasal dari dua perkataan yatiu meta dan hodos meta : “ melalui “ and hodus
berarti “ jalan atau cara “ dengan demikian metode dapat berarti jalan atau
cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Selanjutnya kata metode tersebut
dikaitkan dengan pendidikan islam, dapat membawa arti metode sebagai jalan
untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam
pribadi objek sasaran yaitu pribadi islam.
Tentang fungsi metode secara
umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi
pelaksana iperasional dari pendidikan ilmu tersebut. Sedangkan dalam kortelis
lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, mengkaji, dan menyusun data
yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu.
Al-Qur’an menawarkan
berbagai pendekatan dalam metode pendidikan, yakni dalam menyampaikan materi
pendidikan
Dalam hal ini sesungguhnya
asa-asanya tidak akan jauh berbeda dengan asa-asa pembentukan kurikulum. Hal
ini dikarenakan dalam proses pendidikan Islam, seluruh komponennya merupakan
satu kesatuan yang utuh yang membantuk suatu sistem.
Dalam hal ini akan membahas bagaimana
menyajikan bahan dan materi yang terdapat dalam kurikulum dalam suatu kegiatan
pendidikan. Berikut ini dikemukakan beberapa ayat yang dipergunakan sebagai
rujukan pengembangan metode pendidikan Islam
Daftar Pustaka
An Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam. (Bandung: CV Dipenogoro. 1992)
Arifin, M. Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bina Aksara. 1990)
________. Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Cet. I. (Jakarta: Bumi Aksara. 1991).
Langgulung, Hasan. Azas-Azas Pendidikan Islam. (Jakarta: Pustaka Al Husna. 1992)
Mulkhan, Abdul Munir. Paradigma Intelektual Muslim; pengantar filsafat pendidikan Islam dan Dakwah. (Yogyakarta: Sippres. 1993)
Nasution, S. Pengembangan Kurikulum. Cet. IV. ( Bandung: Citra Adirya Sakti. 1991).
Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam 1. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997)
Nizar, Samsul dan Al Rasyid. Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis. (Jakarta: Ciputat Press. 2005)
Syam, Mohammad Noor. Falsafah Pendidikan Pancasila. (Surabaya: Usaha Nasional. 1996)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar