BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Asia Tengah telah lama menjadi wilayah
perdagangan antara Tiongkok dan masyarakat Barat,
dengan Jalur Sutra melewati wilayah ini dan menjamurnya banyak
kerajaan di sini.
Pada lima abad terakhir, kebanyakan wilayah
ini perlahan-lahan dijajah oleh Kekaisaran Rusia dan Kerajaan
Tiongkok, sedangkan Britania Raya menduduki India di bagian selatan Asia
Tengah.
Orang pertama dikenal memiliki diduduki Asia
Tengah adalah Iran perantau yang tiba dari padang rumput utara yang sekarang
Uzbekistan kira pada milenium pertama SM Pada saat ini, kota-kota seperti
Bukhoro (Bukhara) dan Samarkand (Samarkand) mulai muncul sebagai pusat
pemerintahan dan budaya. Dengan abad kelima SM, negara-negara Bactrian,
Soghdian, dan Tokharian mendominasi wilayah tersebut. Seperti Cina mulai
mengembangkan perdagangan sutra dengan Barat, kota-kota Iran mengambil
keuntungan dari perdagangan ini dengan menjadi pusat perdagangan.
Menggunakan jaringan luas kota dan permukiman
di provinsi Mawannahr (nama yang diberikan wilayah tersebut setelah kemenangan
Islam) di Uzbekistan dan lebih jauh ke timur pada yang sekarang Cina Xinjiang
Uygur Autonomous Region, perantara Soghdian menjadi terkaya dari pedagang Iran.
Karena perdagangan diatas dia di kenal dengan Silk Route, Bukhoro dan Samarqand
akhirnya menjadi kota yang sangat kaya, dan pada waktu Mawannahr adalah salah
satu provinsi Persia yang paling berpengaruh dan kuat dari jaman dahulu. Agama
dominan sampai abad ke-6 di wilayah itu Zoroastrianisme, tapi agama Buddha, dan
Kristen juga menarik sejumlah besar pengikut.
Kekayaan Mawannahr adalah magnet konstan
untuk invasi dari stepa utara dan dari Cina. Perang intraregional yang banyak
terjadi Soghdian dan negara-negara lain di Mawannahr, dan Persia dan orang
China di dalam peperangan abadi di wilayah tersebut. Alexander Agung
menaklukkan wilayah itu dalam 328 SM, membawanya secara singkat di bawah
kendali Kekaisaran Macedonia nya.
B.
Rumusan masalah
·
Bagaimana
sejarah perkembangan islam di asia tengah
·
Negara-negara
islam di asia tengah
C.
Tujuan
·
Mahasiswa
dapat mengetahui sejarah perkembangan islam di asia tengah
·
Mahasiswa
dapat mengetahui bangsa-bangsa islam di asia tengah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGAH
Pembukaan Asia Tengah dan pelaksanaan Islam
selesai pada abad kedelapan, dan dibawa ke wilayah keyakinan baru dan budaya
yang sampai sekarang terus menjadi dominan. Kaum Muslim pertama kali memasuki
Mawannahr di tengah abad ketujuh melalui serangan selama penaklukan mereka dari
Persia. Para Soghdians dan rakyat Iran lainnya di Asia Tengah tidak dapat
mempertahankan tanah mereka melawan Khilafah karena perpecahan internal dan
kurangnya kepemimpinan adat yang kuat. Kaum Muslim, di sisi lain, dipimpin oleh
seorang jenderal brilian, Qutaybah bin Muslim, dan sangat termotivasi oleh
keinginan untuk menyebarkan ideologi Islam. Karena faktor ini, dan kekuatan
aqidah Islam dan sifat Syariah, populasi Mawannahr dengan mudah dibebaskan.
Cara hidup yang baru yang dibawa oleh umat
Islam tersebar di seluruh wilayah. Budaya asli digantikan pada abad berikutnya
sebagai Islam dibentuk orang-orang menjadi umat tunggal - umat Islam. Namun
nasib Asia Tengah sebagai daerah Islam tegas didirikan oleh (Khalifah
Abu'l-Abbas) kemenangan Khilafah atas tentara Cina pada tahun 750 dalam
pertempuran di Sungai Talas. Di bawah pemerintahan Islam, Asia Tengah merupakan
pusat penting kebudayaan dan perdagangan selama berabad-abad. Bahasa
pemerintah, sastra, dan perdagangan, awalnya Persia menjadi bahasa Arab (namun
sebagai kekhalifahan Abbasiyah mulai melemah dan Arab menjadi terabaikan,
bahasa Persia mulai mendapatkan kembali unggulan perannya di wilayah tersebut
sebagai bahasa sastra dan pemerintah) . Mawannahr terus menjadi pemain politik yang
penting dalam urusan regional. Selama puncak Kekhalifahan Abbasiyah di
kedelapan dan abad kesembilan, Asia Tengah dan Mawannahr mengalami usia yang
benar-benar emas. Bukhoro menjadi salah satu pusat terkemuka pembelajaran,
budaya, dan seni di dunia Muslim, kemegahan menyaingi pusat kebudayaan
kontemporer seperti Baghdad, Kairo, dan Cordoba. Beberapa sejarawan terbesar,
ilmuwan, dan ahli geografi dalam sejarah kebudayaan Islam adalah penduduk asli
dari daerah, dan salah satu salinan dari Noble Quran aslinya dibuat pada masa
Khalifah Utsman disimpan di Tashkent.
Situasi spiritual dan politik baru Islam di
Asia Tengah menetapkan kemajuan teknologi dan budaya baru. Ini menandai
produksi kertas Samarkand (sejak abad ke-8 di bawah pengaruh Cina rakyat Samarkand
belajar untuk memproduksi kertas dari kain), yang menggantikan papirus dan
perkamen di negara-negara Islam pada akhir abad ke-10. Selanjutnya para ilmuwan
yang adalah warga negara dari Khilafah seperti al-Khorezmi, Beruni, Farabi, Abu
Ali ibn Sino (Avicenna) membawa ketenaran ke daerah di seluruh dunia,
menghasilkan rasa hormat di seluruh dunia, dan prestasi ilmiah zaman ini
membuat dampak yang besar pada ilmu pengetahuan Eropa (itu sudah cukup untuk
menyebutkan tabel astronomi dari para astronom Samarkand dari Ulughbek
observatorium). Selama era relatif damai kekuasaan Islam, budaya dan seni
berkembang di Asia Tengah. Jizyah diberlakukan bagi semua orang yang menolak
untuk menerima Islam dan sejarawan Yahudi Benjamin dari Tudela dicatat selama
perjalanannya di 1170 keberadaan komunitas Yahudi berjumlah 50.000 di Samarkand
di dekatnya.
B.
NEGARA-NEGARA ISLAM DI ASIA TENGAH
1.MONGOLIA
Ada beberapa versi mengenai asal usul bangsa Mongol, dalam buku Ensiklopedi Islam disebutkan Mongol adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang datang dari arah utara menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri sebagai “putra srigala berbulu hijau” dan sebagai “rusa tak bertanduk”, dan kehidupan mereka ibarat kehidupan binatang[4]. Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar.
Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik di antara sesama mereka maupun dengan hangsa Turki dan China yang menjadi tetangga mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama Syamaniah (Syamanism), menyembah bintang-bintang, dan sujud kepada matahari yang sedang terbit.
Ada beberapa versi mengenai asal usul bangsa Mongol, dalam buku Ensiklopedi Islam disebutkan Mongol adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang datang dari arah utara menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri sebagai “putra srigala berbulu hijau” dan sebagai “rusa tak bertanduk”, dan kehidupan mereka ibarat kehidupan binatang[4]. Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar, Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar.
Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik di antara sesama mereka maupun dengan hangsa Turki dan China yang menjadi tetangga mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama Syamaniah (Syamanism), menyembah bintang-bintang, dan sujud kepada matahari yang sedang terbit.
Runtuhnya bangsa mongol
Ratusan
ribu mayat tanpa kepala berserakan dan tumpang tindih memenuhi jalan-jalan,
parit-parit dan lapangan-lapangan. Di sekitarnya bangunan-bangunan megah dan
indah banyak yang tinggal puing-puing dan rerontokan. Asap masih mengepul dari
bangunan-bangunan yang dibakar. Tentara dari pangkat rendah sampai tinggi sibuk
memenggal kepala ribuan manusia dan kemudian memisahkan kepala yang terpisah
dari tubuhnya itu menurut kelompok: kepala wanita, anak-anak, orang tua,
dipisahkan satu dari yang lain. Sungai Dajlah atau Tigris berubah menjadi hitam
disebabkan tinta ribuan manuskrip yang dilempar ke dalamnya. Perpustakaan,
rumah sakit, mesjid, madrasah, tempat pemandian dan rumah para bangsawan, toko
dan rumah makan –semuanya dihancurkan.
Demikianlah, kota yang selama beberapa abad menjadi pusat terbesar peradaban Islam itupun musnah dalam sekejap mata. Setelah puas, pasukan penakluk itupun bersiap-siap pergi tanpa penyesalan sedikitpun. Mereka kini hanya sibuk mengumpulkan barang-barang jarahan yang berharga: timbunan perhiasan yang tak ternilai harganya, berkilo-kilo batangan emas dan uang dinar, batu permata, intan berlian – semua dimasukkan ke dalam ratusan karung dan kemudian diangkut dalam iringan gerobak dan kereta yang sangat panjang.
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan tersebut.
Di antara catatan sejarah mengenai kebiadaban orang-orang Mongol ialah catatan sejarawan terkemuka Ibnu ‘Athir (w. 1231 M) dan ahli Geografi Yaqut al-Hamawi (w.1229 ). Menurut mereka, tokoh-tokoh muslim terkemuka, amir, panglima perang, tabib, ulama, budayawan, ilmuan, cendekiawan, ahli ekonomi dan politik, serta saudagar kaya – tewas dalam keadaan mengenaskan. Kepala mereka dipenggal, dipisahkan dari badan, karena khawatir ada yang masih hidup dan berpura-pura mati.
Demikianlah, kota yang selama beberapa abad menjadi pusat terbesar peradaban Islam itupun musnah dalam sekejap mata. Setelah puas, pasukan penakluk itupun bersiap-siap pergi tanpa penyesalan sedikitpun. Mereka kini hanya sibuk mengumpulkan barang-barang jarahan yang berharga: timbunan perhiasan yang tak ternilai harganya, berkilo-kilo batangan emas dan uang dinar, batu permata, intan berlian – semua dimasukkan ke dalam ratusan karung dan kemudian diangkut dalam iringan gerobak dan kereta yang sangat panjang.
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan tersebut.
Di antara catatan sejarah mengenai kebiadaban orang-orang Mongol ialah catatan sejarawan terkemuka Ibnu ‘Athir (w. 1231 M) dan ahli Geografi Yaqut al-Hamawi (w.1229 ). Menurut mereka, tokoh-tokoh muslim terkemuka, amir, panglima perang, tabib, ulama, budayawan, ilmuan, cendekiawan, ahli ekonomi dan politik, serta saudagar kaya – tewas dalam keadaan mengenaskan. Kepala mereka dipenggal, dipisahkan dari badan, karena khawatir ada yang masih hidup dan berpura-pura mati.
Pada
tahun 1255, Hulagu dikirim oleh saudaranya Mongke,
The Great Khan (1251-1258) untuk menaklukan wilayah yang dikuasai kaum muslimin
di Timur Tengah, dan memerintahkan kepadanya agar tidak menghancurkan setiap
daerah yang menyerah tetapi sebaliknya membumihanguskan setiap daerah yang
memberikan perlawanan.
Hulagu merencanakan akan menaklukkan wilayah muslim Lurs (di daerah Iran), kemudian menumpas sekte Hashashin, menaklukkan kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, menaklukkan kekhalifahan Ayyubi di Syria dan terakhir menundukkan kekhalifahan Mameluk di Mesir.
Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan wilayah muslim dan kejam setiap kali dia berhasil menguasainya, yaitu : Ibu Hulagu, istri dan sahabat dekatnya, Kitbuqa termasuk kristen fanatik yang memendam kebencian mendalam terhadap orang Islam. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika persia ditaklukan oleh pasukan muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Kekaisaran Mongol Pasca Jengis khan dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Islam
Hulagu merencanakan akan menaklukkan wilayah muslim Lurs (di daerah Iran), kemudian menumpas sekte Hashashin, menaklukkan kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, menaklukkan kekhalifahan Ayyubi di Syria dan terakhir menundukkan kekhalifahan Mameluk di Mesir.
Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan wilayah muslim dan kejam setiap kali dia berhasil menguasainya, yaitu : Ibu Hulagu, istri dan sahabat dekatnya, Kitbuqa termasuk kristen fanatik yang memendam kebencian mendalam terhadap orang Islam. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika persia ditaklukan oleh pasukan muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Kekaisaran Mongol Pasca Jengis khan dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Islam
Pada
saat kondisi fisiknya mulai lemah, Jengis khan membagi wilayah kekuasaannya
menjadi empat bagian kepada empat orang putranya, yaitu Juchi, Chagathai,
Ogotai, dan Tuli. Dari keempat orang itu, muncul dinasti-dinasti yang secara
langsung berpengaruh dalam memberikan warna dalam perkembangan Islam di
semenjung Mongolia. Diantara dinasti-dinasti tersebut ialah Dinasti Chaghatai,
Dinasti Golden Horde>, dan Dinasti Ilkhan.
2.
RRC
RRC ialah negara terbesar
ke-4 di dunia dan dan mencakup daratan yang luas. Di timur, bersama dengan
pantai Laut Kuning dan Laut Cina Timur, ditemukan luas dan padat yang ditempati
lapangan tanah baru; pesisir Laut Cina Selatan lebih bergunung-gunung dan Cina
bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang lebih rendah.
Di bagian tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama Cina, Huang He dan Chang
Jiang. Sungai-sungai utama lainnya ialah Xi Jiang, Mekong, Brahmaputra dan
Amur.
Ke barat, jajaran gunung yang utama, khususnya Himalaya dengan titik tertinggi di Cina Gunung Everest, dan ciri-ciri plato tinggi di antara bentang daratan yang lebih kering dari gurun seperti Takla-Makan dan Gurun Gobi. Sebab kemarau panjang dan barangkali pertanian yang rendah membuat badai debu telah menjadi biasa dalam musim semi di Cina. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Cina, Gurun Gobi telah dikembangkan dan merupakan sumber utama badai debu yang mempengaruhi Cina dan bagian Asia Timur Laut lainnya seperti Korea dan Jepang. Pasir dari kawasan utara telah dilaporkan sampai ke pantai barat Amerika Serikat. Pengurusan air sungai (seperti penbuangan sisa tinja, pencemaran oleh kilang, dan ekstraksi air untuk irigasi dan minuman) dan penyusutan tanah bukit telah mengakibatkan dampak buruk pada negara lain.
Ke barat, jajaran gunung yang utama, khususnya Himalaya dengan titik tertinggi di Cina Gunung Everest, dan ciri-ciri plato tinggi di antara bentang daratan yang lebih kering dari gurun seperti Takla-Makan dan Gurun Gobi. Sebab kemarau panjang dan barangkali pertanian yang rendah membuat badai debu telah menjadi biasa dalam musim semi di Cina. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Cina, Gurun Gobi telah dikembangkan dan merupakan sumber utama badai debu yang mempengaruhi Cina dan bagian Asia Timur Laut lainnya seperti Korea dan Jepang. Pasir dari kawasan utara telah dilaporkan sampai ke pantai barat Amerika Serikat. Pengurusan air sungai (seperti penbuangan sisa tinja, pencemaran oleh kilang, dan ekstraksi air untuk irigasi dan minuman) dan penyusutan tanah bukit telah mengakibatkan dampak buruk pada negara lain.
Islam di Cina memiliki sejarah yang kaya. Cina memiliki beberapa tertua sejarah Islam , dating kembali sebagai awal 650 , Sa `ad bin Abi Waqqas , dikirim sebagai duta resmi untuk Kaisar Gaozong selama khalifah Utsman s ' era. Sepanjang sejarah Islam di Cina , Cina Muslim telah mempengaruhi jalannya sejarah Cina .
Spoiler for Islam di Negara China:
Menurut 'tradisional legendaris account Cina Muslim,
Islam pertama kali dibawa ke Cina oleh kedutaan dikirim oleh Usman , yang
ketiga Khalifah , di 651, kurang dari dua puluh tahun setelah kematian nabi
Muhammad (SAW). kedutaan tersebut dipimpin oleh Sa `d bin Abi Waqqas , paman
ibu dari nabi sendiri. Kaisar Gaozong , para Tang kaisar yang menerima utusan
kemudian memerintahkan pembangunan masjid Memorial di Canton , masjid pertama
di negara tersebut, di memori nabi.
Puhaddin Mausoleum complex in Yangzhou Puhaddin
Makam kompleks di Yangzhou
Sementara sejarawan modern mengatakan bahwa tidak ada bukti untuk Waqqas sendiri pernah datang ke Cina, mereka percaya bahwa Islam diplomat dan pedagang datang ke Tiongkok dalam beberapa dekade dari awal Muslim Era . Tang Dinasti kosmopolitan The budaya, dengan kontak intensif dengan Asia Tengah dan masyarakat yang signifikan dari (awalnya non-Muslim) Pusat dan Barat penduduk di kota-kota Asia pedagang Cina, yang membantu pengenalan Islam. yang besar pertama Muslim permukiman di Cina terdiri dari Arab dan Persia pedagang.Hari ini i-dus.com bertemakan tentang"Mengintip ISLAM di Negara China. Selama Tang dan terutama Song era, relatif mapan, meskipun agak terpisah, masyarakat Muslim pedagang ada di kota-kota pelabuhan Guangzhou , Quanzhou , dan Hangzhou di tenggara pesisir China, serta interior pusat seperti Chang'an , Kaifeng , dan Yangzhou .
Sementara sejarawan modern mengatakan bahwa tidak ada bukti untuk Waqqas sendiri pernah datang ke Cina, mereka percaya bahwa Islam diplomat dan pedagang datang ke Tiongkok dalam beberapa dekade dari awal Muslim Era . Tang Dinasti kosmopolitan The budaya, dengan kontak intensif dengan Asia Tengah dan masyarakat yang signifikan dari (awalnya non-Muslim) Pusat dan Barat penduduk di kota-kota Asia pedagang Cina, yang membantu pengenalan Islam. yang besar pertama Muslim permukiman di Cina terdiri dari Arab dan Persia pedagang.Hari ini i-dus.com bertemakan tentang"Mengintip ISLAM di Negara China. Selama Tang dan terutama Song era, relatif mapan, meskipun agak terpisah, masyarakat Muslim pedagang ada di kota-kota pelabuhan Guangzhou , Quanzhou , dan Hangzhou di tenggara pesisir China, serta interior pusat seperti Chang'an , Kaifeng , dan Yangzhou .
Spoiler for Islam di Negara China:
Istilah
Hui berasal dari bahasa Mandarin kata "Huihui," istilah yang pertama
kali digunakan dalam Dinasti Yuan untuk menggambarkan Asia Tengah , Persia dan
penduduk Arab di China.
Pada masa Dinasti Song , umat Islam telah datang untuk memainkan peran utama dalam impor / ekspor industri. Kantor Dirjen Pengiriman secara konsisten dipegang oleh seorang Muslim selama periode ini. Dalam 1070, Kaisar Song Shenzong mengundang 5.300 pria Muslim dari Bukhara , untuk menetap di Cina dalam rangka untuk menciptakan zona penyangga antara Cina dan Liao kerajaan di timur laut. Mereka dipimpin Pangeran Amir Sayyid "Jadi-fei-er" (nama Cina) yang terkenal sebagai yang disebut " ayah "masyarakat Muslim di Cina. Sebelum dia Islam yang ditunjuk oleh Tang dan Song Cina sebagai fa Dashi ("hukum orang Arab"). Dia nama menjadi Huihui Jiao ("Agama dari Huihui").
Pada masa Dinasti Song , umat Islam telah datang untuk memainkan peran utama dalam impor / ekspor industri. Kantor Dirjen Pengiriman secara konsisten dipegang oleh seorang Muslim selama periode ini. Dalam 1070, Kaisar Song Shenzong mengundang 5.300 pria Muslim dari Bukhara , untuk menetap di Cina dalam rangka untuk menciptakan zona penyangga antara Cina dan Liao kerajaan di timur laut. Mereka dipimpin Pangeran Amir Sayyid "Jadi-fei-er" (nama Cina) yang terkenal sebagai yang disebut " ayah "masyarakat Muslim di Cina. Sebelum dia Islam yang ditunjuk oleh Tang dan Song Cina sebagai fa Dashi ("hukum orang Arab"). Dia nama menjadi Huihui Jiao ("Agama dari Huihui").
3.
AFGANISTAN
Afganistan adalah negara
Republik di Asia Tengah. Pada tahun 1991, Afganistan berpenduduk 16.922.000 dan
99 % beragama Islam. Bahasa tresminya adalah Pushu, ibukotanya Kabul dan mata
uangnya Afgani.
Agama Islam masuk ke
Afganistan, yaiti sejak masuknya Asim bin Umar Affamini pada masuk Khalifah
Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke
Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan.
Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada
hamnbatan-hambnatan, dengan bukti penduduk Afganistna 99 % beragama Islam.
Agama Islam sangat
berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka dan apabila hal ini terusik,
maka mereka akan marah dan terus berjuang untuk mempertahankannya seperti yang
kita lihat dalam perjuangan gerliyawan muslim mujahidin menentang pemerintah
yang prokomunis. Terjadinya perang saudara di Afganistan disebabkan masuknya
pengaruh Amerika dan Uni sofyet (komunis) ke Afganistan.
Pada tahun 1933 muhammad
Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika Serikat da Uni Sofyet berusaha
menanamkan pengaruhnya. Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader
komunis) sebagai perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam
menilai bahwa pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam.
Kemudian umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi
Perjuangan Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” kemudian pada tahun
1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan Burhanudin
Rabbani.
Uni Sofyet semakin marah
melhat perkembangan Islam itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni
Sofyet, Muhammad Daud menggantikan Zair. Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan
diganti oelh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu,para ulama
mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki dan mewajibkan perang
jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan mujahidin Afganistan.
Kemudian pada tahun 1970 Uni Sofyet memasuki Afganistan dengan membawa presiden
bonekanya, Babrak Kamal. Perbuatan itu mendapat kutukan internasional, antara
lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk
yang mengungsi ke Pakistan. Perjuangan mujahidin semakin kuat dengan
bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin
Islam Afganistan” denagn tujuan menegakkan kalimat Allah SWT. Memerdekakan
negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan
pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdul Rabbani
Rasul Saiyat.
Pada tahun 1987 peperangan
memuncak, dengan bantuan senjata dari Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan
Uni Sofyet menderita kerugian besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Sofyet
menarik seluruh tentaranya dari Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawn
pemerintah Najibullah (sejak 1987), karena para ulama mengeluarkan fatwa bahwa
rezim tersebut adalah kafir dan mati dalam peperangan melawan rezim adalah mati
syahid. Ulama-ulama terkenal yang lahir di Afganistan, Ibnu Hibban Al-Basti
(ulama Hadis dan Fiqih: 342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi (penulis buku
sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme (abad 19) di
Afganistan bernama Said Jamaluddin Al Afganistan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pembukaan
Asia Tengah dan pelaksanaan Islam selesai pada abad kedelapan, dan dibawa ke
wilayah keyakinan baru dan budaya yang sampai sekarang terus menjadi dominan.
Kaum Muslim pertama kali memasuki Mawannahr di tengah abad ketujuh melalui
serangan selama penaklukan mereka dari Persia. Para Soghdians dan rakyat Iran
lainnya di Asia Tengah tidak dapat mempertahankan tanah mereka melawan Khilafah
karena perpecahan internal dan kurangnya kepemimpinan adat yang kuat. Kaum
Muslim, di sisi lain, dipimpin oleh seorang jenderal brilian, Qutaybah bin
Muslim, dan sangat termotivasi oleh keinginan untuk menyebarkan ideologi Islam.
Karena faktor ini, dan kekuatan aqidah Islam dan sifat Syariah, populasi
Mawannahr dengan mudah dibebaskan
Bangsa-bangsa
islam di timur tengah yaitu Mongol
adalah sebuah bangsa yang berasal dari pedalaman Siberian yang datang dari arah
utara menuju ke wilayah Mongolia. Mereka menamakan dirinya sendiri sebagai
“putra srigala berbulu hijau” dan sebagai “rusa tak bertanduk”, dan kehidupan
mereka ibarat kehidupan binatang[4]. Dalam versi lain dikatakan Bangsa Mongol
berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai
ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur.
Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar,
Tatar dan Mongol. Kedua putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan
Tartar.RRC ialah negara
terbesar ke-4 di dunia dan dan mencakup daratan yang luas. Di timur, bersama
dengan pantai Laut Kuning dan Laut Cina Timur, ditemukan luas dan padat yang
ditempati lapangan tanah baru; pesisir Laut Cina Selatan lebih bergunung-gunung
dan Cina bagian selatan didominasi daerah berbukit dan jajaran gunung yang
lebih rendah. Di bagian tengah timur ditemukan delta 2 sungai utama Cina, Huang
He dan Chang Jiang. Sungai-sungai utama lainnya ialah Xi Jiang, Mekong,
Brahmaputra dan Amur.Afganistan adalah
negara Republik di Asia Tengah. Pada tahun 1991, Afganistan berpenduduk
16.922.000 dan 99 % beragama Islam. Bahasa tresminya adalah Pushu, ibukotanya
Kabul dan mata uangnya Afganistan.Agama Islam masuk ke Afganistan, yaiti sejak
masuknya Asim bin Umar Affamini pada masuk Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa
Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M
Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan. Perkembangan Islam di
Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hamnbatan-hambnatan,
dengan bukti penduduk Afganistna 99 % beragama Islam.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Karim, M. Islam di Asia Tengah; Sejarah Dinasti Mongol Islam, Bagaskara, Jogyakarta, 2006
Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Pustaka Book Publisher, Yogyakarta, 2007
Al Qur’an dan Terjemahnya, Depag
Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, PT. Ikhtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2005.
Glasse, Cyril, Ensiklopedi Islam, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar