BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan
dalam sebuah kehidupan berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam
memacu kualitas sumber daya manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian
terpenting untuk keberlangsungan, perkembangan dan kemajuan suatu negara.
Dengan melihat peran pendidikan yang sangat strategis
ini, sudah menjadi keharusan bagi masyarakat pada khususnya dan negara pada
umumnya untuk menjadikannya sebagai “agenda besar” negara agar keberlangsungan,
perkembangan dan kemajuan negara dapat terjamin.
Jika kita melihat
realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan
implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia menduduki peringkat
10 dari 14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Peringkat ini dilansir
dari laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, Unesco. Penelitian
terhadap kualitas pendidikan dasar ini dilakukan oleh Asian South Pacific
Beurau of Adult Education (ASPBAE) dan Global Campaign for Education. Studi
dilakukan di 14 negara pada bulan Maret-Juni 2005. Rangking pertama diduduki
Thailand, kemudian disusul Malaysia, Sri Langka, Filipina, Cina, Vietnam,
Bangladesh, Kamboja, India, Indonesia, Nepal, Papua Nugini, Kep. Solomon, dan
Pakistan. Indonesia mendapat nilai 42 dari 100 dan memiliki rata-rata E. Untuk
aspek penyediaan pendidikan dasar lengkap, Indonesia mendapat nilai C dan
menduduki peringkat ke 7. Pada aspek aksi negara, RI memperoleh huruf mutu F
pada peringkat ke 11. Sedangkan aspek kualitas input/pengajar, RI diberi nilai
E dan menduduki peringkat ke 14 (terakhir).
Sementara dalam Human
Development Index (HDI), kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada
tahun 2011 berada pada peringkat 124 dari 187 negara. Kualitas SDM Indonesia
kalah jauh dibandingkan HDI negara-negara tetangga, seperti Singapura (26),
Brunei Darussalam (33), dan Filipina (93).
Ini adalah obat pahit
yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap potret
pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena
masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika
bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam
bidang pendidikan.
Singapura merupakan
salah satu negara yang telah memiliki kemajuan dalam bidang pendidikan. Hasil
survey Times Higher Education-QS World University Rankings 2009 yang menyatakan
beberapa Universitas di Singapura ke dalam 200 Universitas terbaik di dunia.
Universitas itu adalah National University of Singapore (peringkat 30) dan Nanyang Technological
University (peringkat 73). Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Negara Singapura
yang termasuk dalam 200 universitas terbaik dunia.
B.
RUMUSAN MASALAH
Masalah adalah suatu
kendala atau persoalan yang harus dipecahkan agar tercapainya tujuan dengan
hasil yang maksimal.
Dalam makalah ini,
masalah yang akan dipecahkan adalah:
1.
Apa pengertian dari
perbandingan pendidikan?
2.
Bagaimana sistem
pendidikan di Singapura, Brunei
Darussalam, dan Filipina?
C.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan merupakan langkah pertama dalam
proses mencapai kesuksesan, dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pengertian
dari perbandingan pendidikan.
2.
Untuk mengetahui sistem
pendidikan di Singapura, Brunei
Darussalam, dan Filipina.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Perbandingan Pendidikan
Menurut Carter V. Good definisi perbandingan pendidikan
adalah : lapangan studi yang
mempunyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan
sebagaimana terdapat pada berbagai negara pendidikan di luar negeri sendiri.
Definisi ini menunjuk aspek operasional dari pendidikan yang terdapat di suatu
negara atau masyarakat. Di dalam
mempelajari sistem pendidikan suatu negara secara perbandingan, tidak boleh
tidak mesti memperhatikan dimensi waktu, mempelajari latar belakang atau faktor
yang lain.
Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah
berarti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan – kesamaan dan
perbedaan – perbedaannya. Dengan demikian maka studi perbandingan pendidikan
ini adalah mengandung pengertian sebagai usaha menganalisa dan mempelajari
secara mendalam dua hal atau aspek dari sistem pendidikan, untuk mencari dan
menemukan kesamaan – kesamaan dan perbedaan – perbedaan yang ada dari kedua hal
tersebut.
Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dari istilah
“Comparative Education”. Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah
tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Dengan menggunakan perbandingan pendidikan.
Namun pada dasarnya berbagai istilah yang digunakan mempunyai pengertian yang
sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi perbandingan) tentang pendidikan.
Atau bisa juga disebut dengan studi tentang pendidikan yang menggunakan
pendekatan dan metode perbandingan.
2.
Sistem Pendidikan di Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina
a.
Sistem Pendidikan di Singapura
Sistem pendidikan di
Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat
yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu
perkembangan potensi para siswa.
Dunia mengenal Singapura
sebagai salah satu negara anggota Four Tigers of Asia. Pertumbuhan
negara ini sangat cepat, khususnya dalam perekonomian, perdagangan dan
industri. Selain sebagai salah satu pusat keuangan terpenting Asia dan pusat
penyulingan dan distribusi minyak utama dunia, Singapura juga merupakan pemasok
utama komponen elektronik dan pemimpin dalam bidang pembuatan dan reparasi
kapal. Negara yang pernah melarang penjualan dan konsumsi permen karet ini juga
memiliki lebih dari 130 bank.
Negara tetangga Indonesia ini adalah sebuah negara kota
yang luasnya hanya sekitar 700 km2. Meskipun ukurannya termasuk
mini, Singapura terletak di lokasi yang sangat strategis di salah satu titik
persilangan dunia. Hal ini juga yang menjadikannya sebagai pelabuhan tersibuk
di dunia, dengan lebih dari 600 jalur pelayaran. Pesatnya perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi negara yang memiliki simbol singa (The Merlion) ini,
menjadikannya sebagai satu-satunya negara maju di kawasan Asia Tenggara.
Berada di antara Indonesia dan Malaysia, negara Singapura
beriklim sama yaitu iklim tropis, hangat dan lembab sepanjang tahun, suhu
rata-rata sekitar 23°C-32°C. Musim hujan biasanya dimulai dari bulan November
hingga Januari. Perbedaan waktu antara Singapura dan Indonesia adalah 1 jam
(WIB+1), atau secara internasional adalah GMT+8.
Pemerintah Singapura menjalankan sistem pemerintahan
republik parlementer, di mana kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana
menteri. Perdana menteri Singapura saat ini adalah Lee Hsien Loong, yang adalah
anak dari Lee Kuan Yew, perdana menteri sebelumnya yang menjabat sejak tahun
1959 hingga 1990.
Ada lebih dari 80.000 siswa mancanegara yang datang dari
120 negara pada saat ini menempuh pendidikan di berbagai level dan institusi di
Singapura, mulai dari sekolah negeri, swasta hingga perguruan tinggi negeri,
politeknik dan juga beberapa sekolah swasta lainnya di Singapura. Berikut
bagan sistem pendidikan di Singapura:
1)
Kindergartens
(Taman Kanak-kanak)
Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk
anak-anak mulai umur 4 hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri
dari Kindergarten 1 dan 2. Kindergartens beroperasi setiap hari, lima hari
perminggu, dengan waktu belajar selama 3 hingga 4 jam perharinya.
2)
Primary
Education (Sekolah Dasar)
Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa
tempuh pendidikan selama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar
dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas
5 hingga 6. Keseluruhan dari program pendidikan ini adalah untuk memberikan
bekal kepada para siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Ibu dan
Matematika. Pada tahun
terakhir (kelas 6), para siswa akan menjalani ujian nasional bernama PSLE
(Primary School Leaving Examination), yang akan sangat menentukan masa depan
pendidikan mereka.
3)
Secondary
Education (SMP + SMA)
Program pendidikan
kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa pilihan Special,
Express, Normal (Academic) atau Normal
(Technical), sesuai dengan hasil yang mereka
dapatkan pada saat ujian akhir nasional (Primary
School Leaving Examination / PSLE).
Kurikulum yang berbeda didesain untuk para siswa sesuai dengan kemampuan belajar
dan juga minat dari pribadi para siswa tersebut.
Di akhir program
pendidikan ini, para siswa kembali harus menjalani ujian nasional, baik GCE ‘O’ Levels (General
Certificate of Education
‘ordinary’), (untuk Special/Express courses)
ataupun GCE ‘N’ Levels (General Certificate of Education ‘normal’), (untuk Normal/
Technical course) – siswa yang
mendapatkan hasil bagus pada ujian GCE ‘N’ Levels bisa melanjutkan ke tahun
kelima untuk mengambil GCE ‘O’ Levels.
4)
Pre-University
Education (Pendidikan Pra-Universitas)
Ini adalah program
pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian GCE ‘A’ Levels (General Certificate of Education ‘advanced’), (untuk
lebih maju). Tergantung dari jurusan
yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang lulus bisa melanjutkan
pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas Lokal Singapura. Program
ini hanya untuk mereka yang ingin melanjutkan pendidikan mereka ke salah satu
dari tiga Universitas lokal di Singapura, yaitu: Nanyang Technological
University (NTU), National University of Singapore (NUS), dan Singapore
Management University (SMU).
5)
Polythechnics
(Politeknik)
Institusi ini dibentuk
dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk mendukung
pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan
jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing
sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.
Saat ini, lulusan
politeknik dihargai karena memiliki pengalaman praktek dan pengetahuan yang
baik untuk level menengah profesional. Ada lima politeknik di Singapura saat
ini, semuanya menawarkan program diploma lokal dengan berbagai jurusan seperti
engineering, business studies, info-communications dan mass communications.
Siswa pilihan yang memiliki nilai baik pada tahun ketiga mereka bisa memiliki
pilihan untuk melanjutkan pendidikan mereka ke tahap universitas untuk mengejar
gelar sarjana.
6) Singapore
Universities (Universitas Singapura)
Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk
mempersiapkan para siswa tidak untuk dunia kerja saat ini tetapi untuk
mempersiapkan mereka pada saat masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus nanti.
Singapura
memiliki tiga universitas lokal, Nanyang Technological University (NTU),
National University of Singapore (NUS) dan Singapore Management University
(SMU), semua menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia internasional.
Terdapat kelebihan
dan kekurangan pada sistem pendidikan di Singapura, kelebihannya: Masa depan
siswa betul-betul diperhatikan oleh pihak Lembaga Pendidikan yang bersangkutan.
Seperti pada jenjang Politeknik, siswa dihadapkan pada banyak jurusan namun
dari semua jurusan tersebut masing-masing menuntun serta melatih siswa sehingga
memperoleh kematangan dan memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan setelah
lulus nanti.
Sementara Kekurangannya: Durasi waktu pendidikan yang ditempuh siswa
relatif terlalu lama, seperti pada jenjang Kindergartens yang berdurasi selama
3 tahun, hal ini memungkinkan orang tua siswa untuk lebih banyak mengeluarkan
biaya pendidikan anak.
b.
Sistem Pendidikan di Brunei
Darussalam
Brunei Darussalam
merupakan salah satu negara di kawasan Asia
Tenggara yang terkenal sangat makmur. Brunei
Darussalam yang merupakan anggota ke 6 ASEAN ini
mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 1
Januari 1984. Kepala negara Brunei Darussalam adalah seorang Sultan yang
sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri). Kendatipun wewenang serta kekuasaan Sultan yang
diberikan Konstitusi begitu besar, namun sistem pemerintahan Brunei
Darussalam bersifat demokratis. Tetapi dalam hal cara pemilihan para birokrat
di Brunei cenderung dengan sistem rekruitmen tertutup. Sistem ini tidak
menyerap personil dari seluruh lapisan masyarakat. Jadi, Brunei merupakan
negara kerajaan dengan kepala pemerintahan berada di tangan sultan.
Program pendidikan di Brunei diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan
menguasi teknologi. Sistem pendidikan umum Brunei memiliki banyak kesamaan
dengan negara Commonwealth lainnya seperti Inggris, Malaysia, Singapura dan
lain-lain. Sistem ini dikenal dengan pola A7-3-2-2″ yang melambangkan lamanya
masa studi untuk masing-masing tingkatan pendidikan, yaitu seperti: 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun tingkat menengah pertama, 2 tahun
tingkat menengah atas dan 2 tahun pra-universitas.
1)
Tingkat Dasar
Untuk tingkat
dasar, sistem pendidikan Brunei tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Pendidikan
dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan
mengembangkan karakter pribadi. Pendidikan TK yang merupakan bagian
tingkat dasar mulai diterapkan di Brunei tahun 1979 dan sejak itu setiap anak
berumur 5 tahun diwajibkan memasuki TK selama 1 tahun sebelum diterima di SD kelas 1. Kenaikan tingkat dari TK ke SD
dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya
setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi
saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal
harus tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis.
2)
Tingkat Menengah Pertama
Sama halnya
dengan pendidikan tingkat dasar, pendidikan tingkat menengah di Brunei juga
tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Setelah mengikuti pendidikan dasar 7
tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan pendidikannya ke Sekolah
tingkat menengah pertama atau SLTPselama 3 tahun.
Bagi siswa yang
lulus ujian akhir SLTP akan memiliki dua pilihan. Pilihan yang pertama yaitu,
dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat SLTA apabila nantinya ingin
melanjutkan ke universitas. Pilihan yang kedua yaitu, dapat melanjutkan pendidikannya
ke sekolah kejuruan, seperti perawat kesehatan, kejuruan teknik dan seni,
kursus-kursus atau dapat terjun langsung ke dunia kerja.
3)
Tingkat Menengah Atas
Seperti yang telah diungkapkan di atas, bahwa pendidikan tingkat menengah
atas adalah jenjang pendidikan yang dikhususkan untuk siswa lulusan SLTP yang
ingin melanjutkan pendidikannya hingga ke Universitas. Di tahun ke-2 SLTA,
siswa akan menjalani ujian penentuan tingkat yang dikenal dengan BCGCE (Brunei
Cambridge General Certificate of Education) yang terdiri dari 2 tingkat, yaitu
tingkat AO dan AN. Bagi siswa yang berprestasi baik akan mendapat ijazah
tingkat AO, artinya siswa dapat meneruskan pelajaran langsung ke
pra-universitas selama 2 tahun untuk mendapatkan ijazah Brunei Cambridge Advanced
Level Certificate tingkat AA. Sementara itu, siswa tingkat AN harus melanjutkan
studinya selama setahun lagi dan kemudian baru dapat mengikuti ujian lagi untuk
mendapatkan ijazah tingkat AO.
4)
Pra-Universitas
Dalam jenjang ini siswa sudah
ditarget untuk mampu terjun ke masyarakat luas dan bisa mengaplikasikan
kemampuan yang diperoleh dari hasil belajarnya selama di sekolah. Namun, dalam
jenjang ini juga banyak terdapat lembaga-lembaga kursus non-gelar yang menyediakan
pelayanan kepada siswa untuk mematangkan skill serta kemampuannya sesuai
dengan bidangnya masing-masing dengan tujuan agar siswa dapat terus melanjutkan
pendidikannya sambil terjun ke dunia kerja.
Namun, setelah siswa mendapatkan Brunei Cambridge Advanced Level
Certificate tingkat AA, maka siswa mempunyai dua pilihan, yaitu langsung terjun
ke dunia kerja atau melanjutkan program pendidikan dan latihan di Institut Pendidikan Sultan
Hassanal Bolkiah, Institut Teknologi Brunei (ITB), Universiti Brunei Darussalam, maktab
teknik, sekolah vokasional, maktab jururawat atau meneruskan pelajaran di luar
negara.
Terdapat kelebihan
dan kekurangan pada sistem pendidikan di Brunei Darussalam, kelebihannya: Program
pendidikan di Brunei diarahkan untuk
menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Tentu ini menjadi hal positif dalam perkembangan
kualitas pelajar muslim di kanca dunia.
Sementara Kekurangannya: Seperti yang terlihat pada jenjang
pendidikan tingkat dasar, kewajiban pendidikan dimulai pada anak berusia 5
tahun. Hal ini kurang efektif karena usia 5 tahun merupakan usia yang terlalu
dini bagi anak untuk bergeliat di dunia pendidikan. Seharusnya jika memang
sudah wajib untuk sekolah, anak dalam usia 5 tahun ini disediakan pendidikan
jenjang pra-tingkat dasar untuk mengolah kecerdasan sensorik-motorik
anak. Pada pendidikan tingkat dasar ini juga terdapat kekurangan yang begitu
jelas, yaitu siswa yang tidak naik kelas akan naik kelas secara otomatis pada
tahun berikutnya setelah ia mengulang pendidikannya di kelas sebelumnya.
5)
Pendidikan
Tinggi (Universitas, Institut, atau Maktab)
Pendidikan tinggi di Brunei Darussalam cukup beraneka ragam.
Di sana tidak hanya berpatokkan pada Universitas, tetapi Institut,
Maktab/Sekolah, atau Sekolah Vokasional juga menjadi lembaga pendidikan tinggi
yang diminati oleh banyak pelajar di sana. Masing-masing dari lembaga-lembaga
di atas tidak bisa disebut mana yang terbaik, karena masing-masing sama-sama
menjanjikan pendidikan yang berkualitas bagi siswa. Seperti di Institut Teknologi Brunei (ITB), di sana
terdapat berbagai jurusan yang baik, beberapa diantaranya: Higher National Diploma (HND) dalam Bisnis dan Keuangan, Teknik Sipil, Komunikasi dan Sistem Teknik
Komputer, Teknik Manajemen
Konstruksi, Listrik Power
dan Kontrol Teknik, Sistem
Informasi, Teknik Mesin dan
Teknik Jaringan. Lain pada Maktab Tekknik Sultan Saiful Rijal
(MTSSR), di sini hanya terdapat dua jurusan, yaitu Teknisi Program Tingkat dan Program perdagangan. Namun,
masing-masing dari keduanya memiliki banyak sub-jurusan, beberapa di antaranya:
Pada Teknisi Program Tingkatan, yaitu: Teknik Otomotif, Ilmu Komputer, Manajemen Properti, Sains, Perjalanan & Jasa
Pariwisata, dan Elektronik dan Komunikasi Teknik. Pada Program Perdagangan,
yaitu: Memasak dan Jasa Profesional, Mekanik Kendaraan Bermotor, Perbaikan Body
Kendaraan, dan Pengelasan dan Fabrikasi.
Dari paparan di atas, semuanya tergantung pada siswa untuk
memilih Lembaga yang sesuai dengan minatnya.
c.
Sistem Pendidikan di Filipina
Filipina merupakan negara yang memiliki
persentase anak-anak dan remaja yang tinggi. Sistem pendidikan Filipina diatur setelah
diterapkannya sistem pendidikan AS,
tetapi beberapa di antaranya telah dimodifikasi.
Pendidikan di Filipina
menganut sistem
6,4, dan college (pendidikan
tinggi 4 – 5, 2, 3 – 4),
artinya pendidikan dasar 6 tahun, pendidikan menengah 4 tahun dan college selama 4 – 5 tahun untuk bachelor/sarjana, 2 tahun untuk master, dan 3 – 4 tahun untuk doktor.
Sistem pendidikan ini dibagi dalam empat
tingkatan, yaitu :
1)
Sekolah Dasar
(pendidikan dasar)
Sekolah dasar atau juga
disebut “Mababang Paaralan”. Menempuh waktu 2 tahun. Terdiri
dari enam tingkat, dengan menambahkan beberapa sekolah tingkat tambahan (Tingkat
7+). Tingkat dikelompokkan menjadi dua subdivisi
utama, Primer-tingkat, yang
meliputi tiga tingkat pertama, dan Intermediate-tingkat, yang
meliputi tiga atau empat tingkat
berikutnya.
Pendidikan dasar di
Filipina mencakup berbagai kurikulum. Mata pelajaran inti (subyek utama)
meliputi:
Matematika, Ilmu Pengetahuan, Inggris, Filipina, Bahasa Inggris, Bahasa Filipina, dan Makabayan (Social Studies, Penghidupan Pendidikan,
Nilai-nilai). Mata pelajaran lain meliputi Musik, Seni, dan Pendidikan
Jasmani. Mulai di tingkat ketiga, Sains menjadi bagian integral dari mata
pelajaran inti.
2)
Sekolah Lanjutan
(pendidikan menengah)
Pendidikan menengah di Filipina sebagian besar didasarkan
pada sistem pendidikan Amerika. Departemen Pendidikan (DepEd)
menetapkan kurikulum wajib untuk
semua sekolah menengah dan tinggi, baik negeri maupun swasta. Tahun pertama sekolah menengah
memiliki lima mata pelajaran inti, yaitu: Aljabar I, Integrated Science, Bahasa Inggris I, dan Filipina I. Tahun Kedua: Sejarah, Aljabar II, Biologi, Bahasa Inggris
II, Filipina II, dan Asian History. Tahun ketiga: Geometri, Kimia, Filipina III, dan
World Sejarah dan Geografi. Tahun keempat: Kalkulus, Trigonometri, Fisika,
Filipina IV, Sastra, dan Ekonomi. Di Filipina juga terdapat mata
pelajaran minor seperti: Kesehatan,
Musik, Seni, Teknologi dan Home Ekonomi, dan Pendidikan Jasmani.
3) Universitas (pendidikan tinggi)
Pendidikan tinggi di Filipina
biasanya pada awal tahun pelajaran baru dimasuki oleh siswa berusia 16 tahun ke
atas. Pendidikan tinggi di sana terdiri dari perguruan tinggi, master dan program
gelar doktor di berbagai bidang atau disiplin ilmu, termasuk pendidikan
pasca-sekolah menengah yang mengarah ke kursus satu, dua atau tiga tahun
non-gelar teknis atau kejuruan. Pendidikan kejuruan yang ditawarkan
untuk meningkatkan siswa di lembaga-lembaga keterampilan praktis biasanya
terakreditasi dan disetujui oleh TESDA (Technical Education and Skills
Development Authority). Setelah
lulus dari sebagian besar kursus ini, siswa dapat mengambil ujian dari TESDA untuk memperoleh sertifikat atau
diploma relevan.
Terdapat kelebihan
dan kekurangan pada sistem pendidikan di Filipina, kelebihannya: Mata pelajaran pada Sekolah di Filipina tersusun berurutan tahap demi
tahap, dari jenjang yang lebih rendah ke jenjang yang lebih tinggi.
Sementara Kekurangannya: Hampir tidak ada kekurangan pada sistem
pendidikan di Filipina. Akan tetapi yang menjadi kejanggalan adalah usia siswa
untuk masuk ke Universitas biasanya dimulai dari 16 tahun. Hal ini tentunya
memerlukan seleksi yang ketat, karena dalam usia 16 tahun kebanyakan siswa
masih belum mencukupi penguasaan materi-materi di tingkat lanjutan.
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat kita simpulkan mengenai hal-hal yang
membandingkan antara pendidikan di Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina, yaitu Jenjang
Pendidikannya.
Pendidikan dasar dari
masing-masing negara di atas relatif sama, yaitu sama-sama diawali dari
pendidikan tingkat dasar. Namun, yang sedikit membedakan adalah pada Singapura
yang memisahkan antara Tingkatan Dasar dengan TK, dan durasi waktu yang
ditempuh dari masing-masing negara di atas. Pada Tingkat Dasar di Singapura
berdurasi selama 3 tahun kindergartens dan 6 tahun tingkat dasar. Sementara
pada Tingkat Dasar di Brunei Darussalam berdurasi selama 6 tahun dengan 1 tahun
di TK. Dan pada Tingkat Dasar di Filipina terdiri dari 6 tingkat dengan 1
tingkat tambahan dengan durasi waktu selama 2 tahun.
Sementara pada hal-hal lain
seperti perhatian lembaga pendidikan terhadap siswa dari masing-masing negara
sama-sama mengoptimalkan pelayanan kepada siswa dengan harapan terwujudnya
siswa yang berkualitas.
Dari keterangan-keteranagan di
atas juga terdapat relevansi dengan pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alifuddin, MM. 2012. Reformasi Pendidikan
(Strategi Inovatif Peningkatan Mutu Pendidikan. Jakarta: MAGNAScript
Publishing.
terimakasih, atas postingannya. karena bermanfaat
BalasHapus