Selasa, 18 November 2014

pendidikan di asia tenggara (makalah)



BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat signifikan dalam sebuah kehidupan berbangsa. Pendidikan merupakan media strategis dalam memacu kualitas sumber daya manusia. Hal ini telah menjadikan pendidikan bagian terpenting untuk keberlangsungan, perkembangan dan kemajuan suatu negara.
Dengan melihat peran pendidikan yang sangat strategis ini, sudah menjadi keharusan bagi masyarakat pada khususnya dan negara pada umumnya untuk menjadikannya sebagai “agenda besar” negara agar keberlangsungan, perkembangan dan kemajuan negara dapat terjamin.
Jika kita melihat realita yang ada, terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan implementasi dari pendidikan itu sendiri. Posisi Indonesia menduduki peringkat 10 dari 14 negara berkembang di kawasan Asia Pasifik. Peringkat ini dilansir dari laporan monitoring global yang dikeluarkan lembaga PBB, Unesco. Penelitian terhadap kualitas pendidikan dasar ini dilakukan oleh Asian South Pacific Beurau of Adult Education (ASPBAE) dan Global Campaign for Education. Studi dilakukan di 14 negara pada bulan Maret-Juni 2005. Rangking pertama diduduki Thailand, kemudian disusul Malaysia, Sri Langka, Filipina, Cina, Vietnam, Bangladesh, Kamboja, India, Indonesia, Nepal, Papua Nugini, Kep. Solomon, dan Pakistan. Indonesia mendapat nilai 42 dari 100 dan memiliki rata-rata E. Untuk aspek penyediaan pendidikan dasar lengkap, Indonesia mendapat nilai C dan menduduki peringkat ke 7. Pada aspek aksi negara, RI memperoleh huruf mutu F pada peringkat ke 11. Sedangkan aspek kualitas input/pengajar, RI diberi nilai E dan menduduki peringkat ke 14 (terakhir).
Sementara dalam Human Development Index (HDI), kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada tahun 2011 berada pada peringkat 124 dari 187 negara. Kualitas SDM Indonesia kalah jauh dibandingkan HDI negara-negara tetangga, seperti Singapura (26), Brunei Darussalam (33), dan Filipina (93).
Ini adalah obat pahit yang harus ditelan bangsa ini, agar dapat menjadi refleksi terhadap potret pendidikan bangsa ini. Namun ini bukanlah harga mati bagi bangsa ini karena masih banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini, jika bangsa ini mau belajar dengan bangsa lain yang telah mengalami kamajuan dalam bidang pendidikan.
Singapura merupakan salah satu negara yang telah memiliki kemajuan dalam bidang pendidikan. Hasil survey Times Higher Education-QS World University Rankings 2009 yang menyatakan beberapa Universitas di Singapura ke dalam 200 Universitas terbaik di dunia. Universitas itu adalah National University of Singapore (peringkat 30) dan Nanyang Technological University (peringkat 73). Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Negara Singapura yang termasuk dalam 200 universitas terbaik dunia.


B.      RUMUSAN MASALAH
Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan agar tercapainya tujuan dengan hasil yang maksimal.
Dalam makalah ini, masalah yang akan dipecahkan adalah:
1.      Apa pengertian dari perbandingan pendidikan?
2.      Bagaimana sistem pendidikan di Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina?

C.      TUJUAN PENULISAN
Tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan, dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian dari perbandingan pendidikan.
2.      Untuk mengetahui sistem pendidikan di Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina.



BAB II
PEMBAHASAN

1.     Pengertian Perbandingan Pendidikan
Menurut Carter V. Good definisi perbandingan pendidikan adalah : lapangan studi yang mempunyai tugas untuk mengadakan perbandingan teori dan praktek pendidikan sebagaimana terdapat pada berbagai negara pendidikan di luar negeri sendiri. Definisi ini menunjuk aspek operasional dari pendidikan yang terdapat di suatu negara atau masyarakat. Di dalam mempelajari sistem pendidikan suatu negara secara perbandingan, tidak boleh tidak mesti memperhatikan dimensi waktu, mempelajari latar belakang atau faktor yang lain.
Menurut pengertian dasar perbandingan pendidikan adalah berarti menganalisa dua hal atau lebih untuk mencari kesamaan – kesamaan dan perbedaan – perbedaannya. Dengan demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalah mengandung pengertian sebagai usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal atau aspek dari sistem pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaan – kesamaan dan perbedaan – perbedaan yang ada dari kedua hal tersebut.
Perbandingan pendidikan merupakan terjemahan dari istilah “Comparative Education”. Sementara ahli yang lain, mengalihkan istilah tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Dengan menggunakan perbandingan pendidikan. Namun pada dasarnya berbagai istilah yang digunakan mempunyai pengertian yang sama, yaitu sebagai studi komparatif (studi perbandingan) tentang pendidikan. Atau bisa juga disebut dengan studi tentang pendidikan yang menggunakan pendekatan dan metode perbandingan.

2.     Sistem Pendidikan di Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina
a.      Sistem Pendidikan di Singapura
Sistem pendidikan di Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa.
Dunia mengenal Singapura sebagai salah satu negara anggota Four Tigers of Asia. Pertumbuhan negara ini sangat cepat, khususnya dalam perekonomian, perdagangan dan industri. Selain sebagai salah satu pusat keuangan terpenting Asia dan pusat penyulingan dan distribusi minyak utama dunia, Singapura juga merupakan pemasok utama komponen elektronik dan pemimpin dalam bidang pembuatan dan reparasi kapal. Negara yang pernah melarang penjualan dan konsumsi permen karet ini juga memiliki lebih dari 130 bank.
Negara tetangga Indonesia ini adalah sebuah negara kota yang luasnya hanya sekitar 700 km2. Meskipun ukurannya termasuk mini, Singapura terletak di lokasi yang sangat strategis di salah satu titik persilangan dunia. Hal ini juga yang menjadikannya sebagai pelabuhan tersibuk di dunia, dengan lebih dari 600 jalur pelayaran. Pesatnya perkembangan dan pertumbuhan ekonomi negara yang memiliki simbol singa (The Merlion) ini, menjadikannya sebagai satu-satunya negara maju di kawasan Asia Tenggara.
Berada di antara Indonesia dan Malaysia, negara Singapura beriklim sama yaitu iklim tropis, hangat dan lembab sepanjang tahun, suhu rata-rata sekitar 23°C-32°C. Musim hujan biasanya dimulai dari bulan November hingga Januari. Perbedaan waktu antara Singapura dan Indonesia adalah 1 jam (WIB+1), atau secara internasional adalah GMT+8.
Pemerintah Singapura menjalankan sistem pemerintahan republik parlementer, di mana kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri. Perdana menteri Singapura saat ini adalah Lee Hsien Loong, yang adalah anak dari Lee Kuan Yew, perdana menteri sebelumnya yang menjabat sejak tahun 1959 hingga 1990.
Ada lebih dari 80.000 siswa mancanegara yang datang dari 120 negara pada saat ini menempuh pendidikan di berbagai level dan institusi di Singapura, mulai dari sekolah negeri, swasta hingga perguruan tinggi negeri, politeknik dan juga beberapa sekolah swasta lainnya di Singapura. Berikut bagan sistem pendidikan di Singapura:













1)      Kindergartens (Taman Kanak-kanak)
Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4 hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Kindergarten 1 dan 2. Kindergartens beroperasi setiap hari, lima hari perminggu, dengan waktu belajar selama 3 hingga 4 jam perharinya.

2)      Primary Education (Sekolah Dasar)
Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6. Keseluruhan dari program pendidikan ini adalah untuk memberikan bekal kepada para siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Ibu dan Matematika. Pada tahun terakhir (kelas 6), para siswa akan menjalani ujian nasional bernama PSLE (Primary School Leaving Examination), yang akan sangat menentukan masa depan pendidikan mereka.

3)      Secondary Education (SMP + SMA)
Program pendidikan kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa pilihan Special, Express, Normal (Academic) atau Normal (Technical), sesuai dengan hasil yang mereka dapatkan pada saat ujian akhir nasional (Primary School Leaving Examination / PSLE). Kurikulum yang berbeda didesain untuk para siswa sesuai dengan kemampuan belajar dan juga minat dari pribadi para siswa tersebut.
Di akhir program pendidikan ini, para siswa kembali harus menjalani ujian nasional, baik GCE ‘O’ Levels (General Certificate of Educationordinary), (untuk Special/Express courses) ataupun GCE ‘N’ Levels (General Certificate of Educationnormal), (untuk Normal/ Technical course)siswa yang mendapatkan hasil bagus pada ujian GCE ‘N’ Levels bisa melanjutkan ke tahun kelima untuk mengambil GCE ‘O’ Levels.

4)      Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas)
Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian GCE ‘A’ Levels (General Certificate of Educationadvanced), (untuk lebih maju). Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas Lokal Singapura. Program ini hanya untuk mereka yang ingin melanjutkan pendidikan mereka ke salah satu dari tiga Universitas lokal di Singapura, yaitu: Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS), dan Singapore Management University (SMU).

5)      Polythechnics (Politeknik)
Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.
Saat ini, lulusan politeknik dihargai karena memiliki pengalaman praktek dan pengetahuan yang baik untuk level menengah profesional. Ada lima politeknik di Singapura saat ini, semuanya menawarkan program diploma lokal dengan berbagai jurusan seperti engineering, business studies, info-communications dan mass communications. Siswa pilihan yang memiliki nilai baik pada tahun ketiga mereka bisa memiliki pilihan untuk melanjutkan pendidikan mereka ke tahap universitas untuk mengejar gelar sarjana.

6)      Singapore Universities (Universitas Singapura)
Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa tidak untuk dunia kerja saat ini tetapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal, Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS) dan Singapore Management University (SMU), semua menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia internasional.

Terdapat kelebihan dan kekurangan pada sistem pendidikan di Singapura, kelebihannya: Masa depan siswa betul-betul diperhatikan oleh pihak Lembaga Pendidikan yang bersangkutan. Seperti pada jenjang Politeknik, siswa dihadapkan pada banyak jurusan namun dari semua jurusan tersebut masing-masing menuntun serta melatih siswa sehingga memperoleh kematangan dan memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus nanti.
Sementara Kekurangannya: Durasi waktu pendidikan yang ditempuh siswa relatif terlalu lama, seperti pada jenjang Kindergartens yang berdurasi selama 3 tahun, hal ini memungkinkan orang tua siswa untuk lebih banyak mengeluarkan biaya pendidikan anak.

b.      Sistem Pendidikan di Brunei Darussalam
Brunei  Darussalam  merupakan  salah  satu  negara  di  kawasan  Asia Tenggara yang terkenal sangat  makmur. Brunei Darussalam yang merupakan anggota ke 6 ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984. Kepala negara Brunei Darussalam adalah seorang Sultan yang sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri). Kendatipun wewenang serta kekuasaan Sultan yang diberikan Konstitusi begitu besar, namun sistem pemerintahan Brunei Darussalam bersifat demokratis. Tetapi dalam hal cara pemilihan para birokrat di Brunei cenderung dengan sistem rekruitmen tertutup. Sistem ini tidak menyerap personil dari seluruh lapisan masyarakat. Jadi, Brunei merupakan negara kerajaan dengan kepala pemerintahan berada di tangan sultan.
Program pendidikan di Brunei diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Sistem pendidikan umum Brunei memiliki banyak kesamaan dengan negara Commonwealth lainnya seperti Inggris, Malaysia, Singapura dan lain-lain. Sistem ini dikenal dengan pola A7-3-2-2″ yang melambangkan lamanya masa studi untuk masing-masing tingkatan pendidikan, yaitu seperti: 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun tingkat menengah pertama, 2 tahun tingkat menengah atas dan 2 tahun pra-universitas.
1)      Tingkat Dasar
Untuk tingkat dasar, sistem pendidikan Brunei tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan mengembangkan karakter pribadi.  Pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat dasar mulai diterapkan di Brunei tahun 1979 dan sejak itu setiap anak berumur 5 tahun  diwajibkan memasuki TK selama 1 tahun sebelum diterima di SD kelas 1. Kenaikan tingkat dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal harus tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis.

2)      Tingkat Menengah Pertama
Sama halnya dengan pendidikan tingkat dasar, pendidikan tingkat menengah di Brunei juga tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Setelah mengikuti pendidikan dasar 7 tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan pendidikannya ke Sekolah tingkat menengah pertama atau SLTPselama 3 tahun.
Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP akan memiliki dua pilihan. Pilihan yang pertama yaitu, dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat SLTA apabila nantinya ingin melanjutkan ke universitas. Pilihan yang kedua yaitu, dapat melanjutkan pendidikannya ke sekolah kejuruan, seperti perawat kesehatan, kejuruan teknik dan seni, kursus-kursus atau dapat terjun langsung ke dunia kerja.

3)      Tingkat Menengah Atas
Seperti yang telah diungkapkan di atas, bahwa pendidikan tingkat menengah atas adalah jenjang pendidikan yang dikhususkan untuk siswa lulusan SLTP yang ingin melanjutkan pendidikannya hingga ke Universitas. Di tahun ke-2 SLTA, siswa akan menjalani ujian penentuan tingkat yang dikenal dengan BCGCE (Brunei Cambridge General Certificate of Education) yang terdiri dari 2 tingkat, yaitu tingkat AO dan AN. Bagi siswa yang berprestasi baik akan mendapat ijazah tingkat AO, artinya siswa dapat meneruskan pelajaran langsung ke pra-universitas selama 2 tahun untuk mendapatkan ijazah Brunei Cambridge Advanced Level Certificate tingkat AA. Sementara itu, siswa tingkat AN harus melanjutkan studinya selama setahun lagi dan kemudian baru dapat mengikuti ujian lagi untuk mendapatkan ijazah tingkat AO.

4)      Pra-Universitas
Dalam jenjang ini siswa sudah ditarget untuk mampu terjun ke masyarakat luas dan bisa mengaplikasikan kemampuan yang diperoleh dari hasil belajarnya selama di sekolah. Namun, dalam jenjang ini juga banyak terdapat lembaga-lembaga kursus non-gelar yang menyediakan pelayanan kepada siswa untuk mematangkan skill serta kemampuannya sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan tujuan agar siswa dapat terus melanjutkan pendidikannya sambil terjun ke dunia kerja.
Namun, setelah siswa mendapatkan Brunei Cambridge Advanced Level Certificate tingkat AA, maka siswa mempunyai dua pilihan, yaitu langsung terjun ke dunia kerja atau melanjutkan program pendidikan dan latihan di Institut Pendidikan Sultan Hassanal Bolkiah, Institut Teknologi Brunei (ITB), Universiti Brunei Darussalam, maktab teknik, sekolah vokasional, maktab jururawat atau meneruskan pelajaran di luar negara.
Terdapat kelebihan dan kekurangan pada sistem pendidikan di Brunei Darussalam, kelebihannya: Program pendidikan di Brunei diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Tentu ini menjadi hal positif dalam perkembangan kualitas pelajar muslim di kanca dunia.
Sementara Kekurangannya: Seperti yang terlihat pada jenjang pendidikan tingkat dasar, kewajiban pendidikan dimulai pada anak berusia 5 tahun. Hal ini kurang efektif karena usia 5 tahun merupakan usia yang terlalu dini bagi anak untuk bergeliat di dunia pendidikan. Seharusnya jika memang sudah wajib untuk sekolah, anak dalam usia 5 tahun ini disediakan pendidikan jenjang pra-tingkat dasar untuk mengolah kecerdasan sensorik-motorik anak. Pada pendidikan tingkat dasar ini juga terdapat kekurangan yang begitu jelas, yaitu siswa yang tidak naik kelas akan naik kelas secara otomatis pada tahun berikutnya setelah ia mengulang pendidikannya di kelas sebelumnya.

5)      Pendidikan Tinggi (Universitas, Institut, atau Maktab)
Pendidikan tinggi di Brunei Darussalam cukup beraneka ragam. Di sana tidak hanya berpatokkan pada Universitas, tetapi Institut, Maktab/Sekolah, atau Sekolah Vokasional juga menjadi lembaga pendidikan tinggi yang diminati oleh banyak pelajar di sana. Masing-masing dari lembaga-lembaga di atas tidak bisa disebut mana yang terbaik, karena masing-masing sama-sama menjanjikan pendidikan yang berkualitas bagi siswa. Seperti di Institut Teknologi Brunei (ITB), di sana terdapat berbagai jurusan yang baik, beberapa diantaranya: Higher National Diploma (HND) dalam Bisnis dan Keuangan, Teknik Sipil, Komunikasi dan Sistem Teknik Komputer, Teknik Manajemen Konstruksi, Listrik Power dan Kontrol Teknik, Sistem Informasi, Teknik Mesin dan Teknik Jaringan. Lain pada Maktab Tekknik Sultan Saiful Rijal (MTSSR), di sini hanya terdapat dua jurusan, yaitu Teknisi Program Tingkat dan Program perdagangan. Namun, masing-masing dari keduanya memiliki banyak sub-jurusan, beberapa di antaranya: Pada Teknisi Program Tingkatan, yaitu: Teknik Otomotif, Ilmu Komputer, Manajemen Properti, Sains, Perjalanan & Jasa Pariwisata, dan Elektronik dan Komunikasi Teknik. Pada Program Perdagangan, yaitu: Memasak dan Jasa Profesional, Mekanik Kendaraan Bermotor, Perbaikan Body Kendaraan, dan Pengelasan dan Fabrikasi.
Dari paparan di atas, semuanya tergantung pada siswa untuk memilih Lembaga yang sesuai dengan minatnya.


c.       Sistem Pendidikan di Filipina
Filipina merupakan negara yang memiliki persentase anak-anak dan remaja yang tinggi. Sistem pendidikan Filipina diatur setelah diterapkannya sistem pendidikan AS, tetapi beberapa di antaranya telah dimodifikasi.
Pendidikan di Filipina menganut sistem 6,4, dan college (pendidikan tinggi 4 – 5, 2, 3 – 4), artinya pendidikan dasar 6 tahun, pendidikan menengah 4 tahun dan college selama 4 – 5 tahun untuk bachelor/sarjana, 2 tahun untuk master, dan 3 – 4 tahun untuk doktor.
Sistem pendidikan ini dibagi dalam empat tingkatan, yaitu :
1)      Sekolah Dasar (pendidikan dasar)
Sekolah dasar atau juga disebut “Mababang Paaralan”. Menempuh waktu 2 tahun. Terdiri dari enam tingkat, dengan menambahkan beberapa sekolah tingkat tambahan (Tingkat 7+). Tingkat dikelompokkan menjadi dua subdivisi utama, Primer-tingkat, yang meliputi tiga tingkat pertama, dan Intermediate-tingkat, yang meliputi tiga atau empat tingkat berikutnya.
Pendidikan dasar di Filipina mencakup berbagai kurikulum. Mata pelajaran inti (subyek utama) meliputi: Matematika, Ilmu Pengetahuan, Inggris, Filipina, Bahasa Inggris, Bahasa Filipina, dan Makabayan (Social Studies, Penghidupan Pendidikan, Nilai-nilai). Mata pelajaran lain meliputi Musik, Seni, dan Pendidikan Jasmani. Mulai di tingkat ketiga, Sains menjadi bagian integral dari mata pelajaran inti.

2)      Sekolah Lanjutan (pendidikan menengah)
Pendidikan menengah di Filipina sebagian besar didasarkan pada sistem pendidikan Amerika. Departemen Pendidikan (DepEd) menetapkan kurikulum wajib untuk semua sekolah menengah dan tinggi, baik negeri maupun swasta. Tahun pertama sekolah menengah memiliki lima mata pelajaran inti, yaitu: Aljabar I, Integrated Science, Bahasa Inggris I, dan Filipina I. Tahun Kedua: Sejarah, Aljabar II, Biologi, Bahasa Inggris II, Filipina II, dan Asian History. Tahun ketiga: Geometri, Kimia, Filipina III, dan World Sejarah dan Geografi. Tahun keempat: Kalkulus, Trigonometri, Fisika, Filipina IV, Sastra, dan Ekonomi. Di Filipina juga terdapat mata pelajaran minor seperti: Kesehatan, Musik, Seni, Teknologi dan Home Ekonomi, dan Pendidikan Jasmani.

3)      Universitas (pendidikan tinggi)
Pendidikan tinggi di Filipina biasanya pada awal tahun pelajaran baru dimasuki oleh siswa berusia 16 tahun ke atas. Pendidikan tinggi di sana terdiri dari perguruan tinggi, master dan program gelar doktor di berbagai bidang atau disiplin ilmu, termasuk pendidikan pasca-sekolah menengah yang mengarah ke kursus satu, dua atau tiga tahun non-gelar teknis atau kejuruan. Pendidikan kejuruan yang ditawarkan untuk meningkatkan siswa di lembaga-lembaga keterampilan praktis biasanya terakreditasi dan disetujui oleh TESDA (Technical Education and Skills Development Authority). Setelah lulus dari sebagian besar kursus ini, siswa dapat mengambil ujian dari TESDA untuk memperoleh sertifikat atau diploma relevan.

Terdapat kelebihan dan kekurangan pada sistem pendidikan di Filipina, kelebihannya: Mata pelajaran pada Sekolah di Filipina tersusun berurutan tahap demi tahap, dari jenjang yang lebih rendah ke jenjang yang lebih tinggi.
Sementara Kekurangannya: Hampir tidak ada kekurangan pada sistem pendidikan di Filipina. Akan tetapi yang menjadi kejanggalan adalah usia siswa untuk masuk ke Universitas biasanya dimulai dari 16 tahun. Hal ini tentunya memerlukan seleksi yang ketat, karena dalam usia 16 tahun kebanyakan siswa masih belum mencukupi penguasaan materi-materi di tingkat lanjutan.

BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat kita simpulkan mengenai hal-hal yang membandingkan antara pendidikan di Singapura, Brunei Darussalam, dan Filipina, yaitu Jenjang Pendidikannya.
Pendidikan dasar dari masing-masing negara di atas relatif sama, yaitu sama-sama diawali dari pendidikan tingkat dasar. Namun, yang sedikit membedakan adalah pada Singapura yang memisahkan antara Tingkatan Dasar dengan TK, dan durasi waktu yang ditempuh dari masing-masing negara di atas. Pada Tingkat Dasar di Singapura berdurasi selama 3 tahun kindergartens dan 6 tahun tingkat dasar. Sementara pada Tingkat Dasar di Brunei Darussalam berdurasi selama 6 tahun dengan 1 tahun di TK. Dan pada Tingkat Dasar di Filipina terdiri dari 6 tingkat dengan 1 tingkat tambahan dengan durasi waktu selama 2 tahun.
Sementara pada hal-hal lain seperti perhatian lembaga pendidikan terhadap siswa dari masing-masing negara sama-sama mengoptimalkan pelayanan kepada siswa dengan harapan terwujudnya siswa yang berkualitas.
Dari keterangan-keteranagan di atas juga terdapat relevansi dengan pendidikan di Indonesia.








DAFTAR PUSTAKA

Alifuddin, MM. 2012. Reformasi Pendidikan (Strategi Inovatif Peningkatan Mutu Pendidikan. Jakarta: MAGNAScript Publishing.

1 komentar: